Kepada detikHOT, Guntur bersedia membocorkan sedikit premis film yang memiliki judul sementara 'Runaway' itu. Obrolan seputar hal teknis selama jalannya syuting juga menjadi bahan perbincangan.
Guntur bersama DOP Enggar Budiono dan Asisten Sutradara Syamsul Maarif memulai syuting sejak 10 Mei lalu. Beberapa lokasi menarik di Hong Kong sudah mereka datangi untuk latar pengambilan gambar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guntur mengaku baru pertama kali melakukan syuting di Hong Kong. Ia mendapat bantuan dari PH lokal Digital Film Magic untuk peralatan dan periizinan.
"Secara budaya, Asia justru lebih susah. Lokasi terutama. Apalagi ini film ada adegan actionnya, itu menantang. Pencarian lokasi, dan izin ke polisi," ucap sutradara 'Brandal Brandal Ciliwung' itu.
Secara biaya produksi, di Hong Kong juga cukup mahal. Belum lagi kendala cuaca yang menjadi penghalang besar hingga akhirnya masa produksi bertambah.
"Kendala cuaca juga membuat jadwal kita harus ditukar. Kalau hujan udah seharian, dari pagi sampai malam. Kita sempat syuting di The Peak (daerah perbukitan dengan visual cantik), sampai siang hujan dan kabut. Seharian kita nggak dapat satu scene pun, padahal ramalan cuaca bagus," curhatnya.
Ujian mental dan fisik yang dirasakan selama syuting dianggap tantangan sehari-hari bagi Guntur dan tim yang bekerja di bagian kreatif. Namun mereka tetap bersemangat untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Tapi justru kehidupan dan karakteristik kota ini yang juga bikin spesial selain cerita yang diangkat," ucapnya optimis.
'Runaway' merupakan film romance action yang dibintangi oleh Ahmad Al Ghazali, Tatjana Saphira, Edward Akbar, Kimberly Ryder, Ray Sahetapy, dan Dewi Irawan. "Premis utamanya tentang kepercayaan antar manusia yang diwakili dua keluarga dengan status sosial berbeda," jelas Guntur.
(ich/ron)