Martin Luther King Jr merupakan pemimpin hak-hak sipil yang pernah menerima nobel perdamaian. Ia menjadi korban penembakan di tahun 1968.
Beberapa pihak meyakini, kasus ini merupakan konspirasi meski sang pembunuh diganjar hukuman penjara seumur hidup.
Peristiwa kematian King menjadi kabar duka bagi kaum kulit hitam yang tengah berperang di Vietnam di tahun-tahun tersebut. Momen itu juga menjadi titik balik bagi mereka.
Baca juga: Kisah Nyata di Balik Film Da 5 Bloods |
"Angkatan bersenjata Amerika Serikat nyaris terbelah karena terbunuhnya Dr King. Mereka juga mendengar duka yang dirasakan saudara dan saudari mereka di lebih dari 100 kota di AS saat itu. Muncul titik kritis, ketika para prajurit kulit hitam bersiap-siap untuk berangkat berperang namun di satu sisi, mereka juga tak lagi bersemangat melawan Vietnam," ungkap Spike Lee sang sutradara Da 5 Bloods seperti dilansir Vanity Fair.
Dalam film, momen pembunuhan Martin Luther King diangkat Spike Lee lewat siaran radio yang dibawakan seorang DJ bernama Hanoi Hannah (Van Veronica Ngo).
![]() |
Tak hanya menyebutkan nama-nama tentara yang mati di medan perang, kemudian memutar lagu-lagu anti-perang, ada bagian ketika sang DJ menyiarkan kabar meninggalnya Martin Luther King.
"Secara tidak langsung, ia mengatakan kepada para tentara kulit hitam, apa yang sebenarnya diperjuangkan lagi oleh mereka di medan pertempuran," urai Lee.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok DJ di siaran radio itu sendiri bukanlah karakter rekaan. Pemandu siaran di masa perang Vietnam itu adalah perempuan asal Vietnam asli yang bernama Trinh Thi Ngo. Ia melakukan propaganda pada tentara Amerika lewat siaran yang ia bawakan.
(doc/aay)