Kendati demikian, komite telah menyiapkan dua skenario penyelenggaraan FFI 2020. Menurut Lukman Sardi selaku Ketua Komite FFI, bila memungkinkan, acara tersebut bisa saja diadakan secara langsung dengan sejumlah protokol kesehatan yang berlaku.
Namun bila tidak memungkinkan, panitia juga telah menyiapkan rencana kedua berupa pelaksanaan FFI secara virtual.
"Kalau ngomong malam nominasi kalau memungkinkan kami akan menjalankannya di satu tempat, semua orang hadir tapi dengan protokol tetap. Kalau pun memang tidak bisa, kami siapkan virtual jadi semua kemungkinan kami siapkan," jelas Lukman Sardi.
Dia menyambung, "Sama dengna malam penganugerahan, di malam anugerah pun kami siapkan dua alternatif, di tempat dan virtual."
Hingga kini baru terkumpul 53 film Indonesia yang telah tayang di bioskop sepanjang periode Oktober 2019 hinga Maret 2020. Untuk menyiasati keterbatasan jumlah film tersebut, FFI kini memperbolehkan film yang tayang di layanan streaming untuk ikut serta.
Hal tersebut mempertimbangkan adanya sejumlah film yang terpaksa tertunda penayangannya karena bioskop yang tutup sejak masuknya pandemi virus Corona di Indonesia.
Nia Dinata selaku Komite Penjurian dan Seleksi bahwa FFI tetap harus diadakan untuk mengapresiasi karya sineas Tanah Air.
"Memang kita harus terus kasih semangat even terburuk 53 film ini pun harus tetap kasih semagnat dan apresiasi (untuk artis dan sineas). Dengan semangat kerendahan hati dan protokel kesehatan harus tetap diselenggarakan," ungkap Nia.
(srs/doc)