Dari banyaknya acara di layanan streaming Netflix, Unorthodox menjadi salah satu yang mencuri perhatian. Serial ini dirilis sejak Maret 2020 .
Kisahnya mengupas tradisi Ortodoks, Satmar Hasidic. Penonton diajak menyelami aliran Yahudi Ortodoks ini lewat kisah seorang perempuan yang berusaha keluar menemukan kebebasan.
Baca juga: Komunitas Yahudi Dikupas dalam 'Unorthodox' |
Serial ini digagas dan dibuat oleh seorang filmmaker perempuan, Anna Winger. Winger mengadaptasi ceritanya dari sebuah memoar karya Deborah Feldman berjudul Unorthodox: The Scandalous Rejection of My Hasidic Roots.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serial ini seperti sebuah pendalaman dari budaya Hasidic. Budaya ini akrab (khususnya di Amerika). Komunitas, keterlibatan keluarga hingga hubungan saudara kandung yang melampaui apa yang kita rasakan selama ini. Serial ini sebuah spektrum pengalaman tentang Yahudi sekuler dan religius," ungkap Winger seperti dikutip WomenHollywood.
![]() |
Bukunya sendiri merupakan pengalaman pribadi Deborah Feldman. Feldman tumbuh dan besar dalam lingkungan aliran ortodoks tersebut yang mengatur apapun bahkan hingga cara berpakaian juga kepada siapa perempuan boleh berbicara.
"Deborah sendiri adalah teman karib saya. Ia meminta untuk diangkat kisah dalam memoarnya dalam tayangan di televisi. Sebenar-benarnya, serial ini lahir dari persahabatan kami," urai Anna Winger.
Baca juga: 'Unorthodox', Perlawanan Yang Menggetarkan |
Deborah pun tak menerapkan banyak syarat untuk kisah memoarnya diangkat. Ia membebaskan Anna Winger untuk mengembangkan apa yang selama ini pernah ia rasakan ke dalam bentuk visual.
Selain mengupas tentang budaya Yahudi, Unorthodox juga menyelipkan peristiwa masa lampau terkait Nazi hingga holocaust.
Winger menegaskan fakta-fakta tersebut dalam adegan yang dilakukannya di Berlin, Jerman. Faktanya, masa lalu Jerman berkaitan erat dengan mimpi buruk masyarakat Yahudi di masa lampau.
"Memang menjadi situasi yang tak biasa. Di Berlin budaya dan kehidupan berlanjut dan berubah. Tapi di satu sisi kita tidak akan pernah lupa tentang Holocaust. Itu pernah terjadi dan Jerman menjadi saksinya," ungkap Winger.
(doc/imk)