Fans K-Pop Lawan Rasisme dengan Bajak Tagar #WhiteLivesMatter

Fans K-Pop Lawan Rasisme dengan Bajak Tagar #WhiteLivesMatter

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Kamis, 04 Jun 2020 11:53 WIB
SUWON, SOUTH KOREA - JUNE 18:  A South Korean fan (L) of a boy band, Exo, (not shown) holds a banner as a K-Pop band perform on stage on June 18, 2016 in Suwon, South Korea.The particular concert was organized by the city government of Suwon, commemorating the 220th anniversary of Suwon-Hwaseong Fortress, a UNESCO heritage site. It featured 25 K-Pop idol groups and solo artists for two days: June 17 and 18, 2016, drawing more than 10,000 visitors. The South Korean government, both on a central and local level, try to boost tourism by sponsoring and directly organizing K-Pop concerts in big venues. The fans come from Korea as well as Japan, China, and Southeast Asia, as the popularity of K-pop had rapidly grown after it started in Japan in the early 2000s, and expanded its fan base to teenagers and young adults in China, Southeast Asia, and as far as Latin America.  (Photo by Jean Chung/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Tagar #BlackLivesMatter digaungkan setelah pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi terjadi di Amerika Serikat. Namun di balik keriuhan tersebut, tagar #WhiteLivesMatter muncul yang disinyalir merupakan dukungan untuk supremasi kulit putih.

Namun tagar #WhiteLivesMatter tak bertahan lama. Sekelompok fans K-Pop bersama-sama membajak tagar tersebut dengan mengunggah video dan foto idola-idola mereka.

Hal ini membuat tweet berbau rasis tenggelam, dan tergantikan dengan konten-konten berbau K-Pop. Hal ini tentunya sangat diapresiasi oleh publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fans K-Pop menghancurkan tagar supremasi kulit putih. Aku sangat senang melihatnya!" ujar salah satu netizen.

ADVERTISEMENT

"Aku siap marah-marah, kemudian aku melihat fans K-Pop menghancurkan tagar #WhiteLivesMatter. Aku tak mengira bisa sesenang ini melihat fancam K-Pop," tambah lainnya.

Sebelumnya, fans K-Pop juga memperlihatkan dukungannya terhadap gerakan Black Lives Matter saat kepolisian Dallas meminta publik untuk mengirimkan bukti aktivitas ilegal yang dilakukan saat protes terjadi.

Polisi meminta publik mengirikan video melalui aplikasi iWatch Dallas. Namun bukannya video soal protes, aplikasi tersebut dipenuhi dengan video-video idola K-Pop.

Hal ini membuat aplikasi tersebut terhenti sementara karena kerusakan teknis.

Protes terkait perlakuan brutal kepolisian terhadap warga kulit hitam tengah terjadi di seluruh penjuru Amerika Serikat. Bahkan para selebriti pun ikut turun langsung mendukung gerakan ini.




(dal/imk)

Hide Ads