Sempat Dikritik, Museum-museum Seni di AS Kini Dukung Black Lives Matter

Sempat Dikritik, Museum-museum Seni di AS Kini Dukung Black Lives Matter

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 04 Jun 2020 11:04 WIB
Aksi demo atas kematian George Floyd terus menyebar ke penjuru dunia. Kali ini aksi memprotes kematian pria kulit hitam itu digelar di Amsterdam, Belanda.
Foto: AP Photo/Peter Dejong
Jakarta -

Protes dan unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian George Floyd masih menggema di Amerika Serikat. Museum-museumnya kini mendukung gerakan Black Lives Matter, setelah sebelumnya dikritik hanya diam saja sepanjang pekan lalu.

Museum Seni Metropolitan New York sekarang memajang lukisan 'Freedom of Speech' (1990) karya Faith Ringgold. Lukisannya menampilkan bendera Amerika yang dipenuhi frasa tentang hak-hak konsititusional.

Museum Seni Modern lewat media sosialnya juga memajang gambar seseorang yang dibungkus bendera Amerika. Pihak museum juga berkicau tentang warga Amerika kulit hitam yang dibunuh oleh anggota polisi, misalnya Floyd, Breonna Taylor, Ahmaud Arbery, David McAtee, dan Tony McDade.


Pada Selasa (2/6) lalu, museum-museum seni di AS pun ambil bagian dalam Blackout Tuesday, inisiatif di Instagram yang memajang kotak atau latar berwarna hitam.

Aksi itu sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter. Met Museum adalah salah satu yang berpartisipasi.

Sebelumnya, Museum Getty di Los Angeles mendapatkan kritikan keras dari publik karena diam saja dan tidak mendukung protes atas kematian George Floyd.

Selain Getty, masih ada Museum Seni Modern San Francisco yang juga memicu kontroversi karena posting karya seni Glenn Ligon ke Instagram. Museum dituduh menolak mendukung gerakan Black Lives Matter dan akhirnya pihak museum menonaktifkan komentar Instagram.




(tia/imk)

Hide Ads