Kampanye agar orang-orang berada #dirumahaja sampai #jagajarakdulu membuat masyarakat berdiam diri. Seniman dan pegiat budaya pun menggelar diskusi sampai pertunjukan daring via akun resmi Kementerian Budaya dan Pendidikan (Kemendikbud).
Mereka melakukan pertunjukan secara langsung maupun tayang tunda menggunakan akun YouTube @budayasaya milik Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI).
Pentas sudah berlangsung sejak awal pekan ini yang sebelumnya ada komikus Sheila Roswitha Putri, Eko Supriyanto hingga Didik Nini Thowok. Dalam keterangan pers yang diterima detikcom, wadah kreatif #bahagiadirumah membuat para pekerja kreatif tetap berkarya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, menuturkan pandemi Corona menjadi isu terpenting saat ini.
"Kita bicara migrasi dari kegiatan fisik jadi kegiatan yang sifatnya daring dan betul sekarang ini yang penting, jumlah orang yang akses besar. Supaya menggerakkan, fasilitas pemerintah dibuat macem-macem, yang membuat makin bertumbuhnya ekspresi artistik di ranah daring," ucap Hilmar Farid dalam jumpa pers daring, belum lama ini.
Sebelumnya, sebanyak 40.081 seniman dikabarkan terdampak dari pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Rata-rata penghasilan pekerja seni tersebut sekitar Rp 5 juta per bulan, namun dikarenakan tidak ada lagi acara maka mereka tidak mendapatkan penghasilan.
Untuk solusinya, Kemendikbud membaginya menjadi dua skema. Pertama, untuk seniman dengan kriteria yang berpenghasilan di bawah Rp 10 juta per bulan, sudah berkeluarga, tidak memiliki program lain, dan belum mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), maka diusulkan untuk mendapatkan program PKH dari Kementerian Sosial.
Kedua, seniman yang mempunyai penghasilan di bawah 10 juta per bulan, tidak punya penghasilan lain, belum berkeluarga, belum mendapatkan bantuan sosial, maka diusulkan untuk mendapatkan kartu prakerja. Jumlah sekitar 9.122 dari jumlah seniman yang terdata tersebut.
(tia/dal)