"17 tahun lebih bersama, berbagi panggung, berbagi emosi, berbagi tawa, berbagi duka. Kami telah melewati naik dan turun bersama," bukanya dalam sebuah tulisan di media sosial miliknya.
Andre Dinuth mengenang Glenn Fredly sebagai sosok yang selalu mengingatkannya pada kebesaran Tuhan. Ia bercerita bahwa Glenn kerap memberikan pesan tersebut padanya.
Glenn juga kerap mengingatkannya untuk bersabar karena segala sesuatu yang baik pasti indah pada waktunya. "Tuhan nyata bekerja. Itu pasti berlaku juga buat ale, adik sayang," kenang Andre mengingat pesan dari Glenn Fredly.
Baca juga: Mengantar Glenn Fredly Menuju Keabadian |
Ia juga bercerita, sebelum meninggal dunia, Glenn Fredly sempat mengirim demo lagu untuk dibuat musiknya.
Glenn juga sempat berandai-andai ingin kembali bermusik setelah pandemi COVID-19 berakhir.
"Gimana kita kangen ketemu dan main bareng lagi sambil bayangin when this over kita balik on stage on fire," ungkapnya.
Sambil mengunggah sejumlah foto kebersamaannya dengan pelantun 'Kasih Putih' itu di atas panggung, Andre Dinuth mengatakan dirinya masih tidak sulit mempercayai Glenn telah tiada.
"Gue masih nggak percaya sampai detik ini. Waktu seakan stop di tempat. Blank," ungkapnya.
Glenn Fredly meninggal dunia pada usia 44 tahun pada Rabu, 8 April 2020 di RS Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan.
Semasa hidup, Glenn Fredly bermusik bersama The Bakuucakar yang beranggotakan Rayendra Sunito (drum), Rifka Rachman (sequencer), Bonar Abraham (bas), Andre Dinuth (gitar), Harry Angoman (kibor), Kenna Lango (hammond), dan Nicky Manuputty (saksofon).
(srs/dar)