Laudya Cynthia Bella posting klarifikasinya di Instagram Stories. Berikut adalah tanggapan Laudya Cynthia Bella untuk dukung Irwansyah:
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat-sahabat ku yg baik, Jujur saya enggan dan sungkan untuk menanggapi polemik yg terjadi di Bandung Makuta.
Alasan saya: Satu, karena sebenarnya ini adalah masalah internal dan bukan konsumsi publik. Dua, negara dan bangsa kita sedang berduka dan berjuang karena wabah COVID-19.
Namun karena nama saya sempat disebut oleh Mba Medina dan kebenaran harus disampaikan. Maka saya merasa perlu untuk melakukan klarifikasi agar masalah ini menjadi terang benderang.
Didalam telegram group, semua pemilik saham ada, termasuk Irwansyah dan Mbak Medina. Saya tidak melihat ada protes atau penolakan dari para pemegang saham atas laporan yg dibuat oleh Direktur melalui telegram chat group.
Ketiga, seluruh pemilik saham setuju dengan keputusan rapat soal fee management pada tanggal 23 Desember 2017. Termasuk Mba Medina juga setuju dengan hasil rapat namun kemudian meninggalkan rapat karena ada masalah perusahaannya. Setelah meninggalkan rapat, Mba Medina pun masih kirim chat di telegram group dan menyatakan ikut keputusan rapat. Mba Medina tidak mengatakan tidak setuju.
Keempat, agar simpang siur tuduhan yg diberikan kepada Irwansyah, Hafitz Rizal dan Fitra Olid. Para pemegang saham sudah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham pada 19 Desember 2019 lalu untuk mengklarifikasi hal tersebut. Mba Medina juga sudah diundang, namun tidak datang.
Perlu dicatat, RUPS Bandung Makuta seharusnya dilaksanakan pada tanggal 22 November 2019. Namun, Mba Medina kemudian kirim surat keberatan dan akhirnya diundur menjadi tanggal 19 Desember 2019. Namun, Mba Medina masih tidak datang. Akhirnya, seluruh pemilik saham yg hadir, berjumlah 80 persen memutuskan tetap rapat RUPS dan menerima penjelasan penjelasan keuangan dan penjualan. Termasuk seluruh pemilik saham masih konsisten dengan keputusan hasil rapat pada 23 Desember 2017.
Kelima, saya mengajak kita semua, termasuk saya sendiri untuk selalu mengutamakan adab, etika, dan sopan santun dalam berkomunikasi. Semoga kita selalu ingat malu kita kepada Allah dan malu kepada manusia. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia. Jika dalam hidup kita merasa puas untuk mempermalukan orang lain, maka ada yang salah dalam diri kita.
Keenam, terima kasih saya kepada sahabat sahabat saya untuk tidak ikut dalam polemik yg tidak bermanfaat ini. Mari kita fokus dan prioritaskan hidup kita untuk sesuatu yg lebih bermanfaat untuk diri kita dan keluarga dunia dan akhirat.
Wasalammualikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(pus/wes)