Musisi Juga Butuh Uang, Bisakah Panggung Digital Dibuat Berbayar?

Musisi Juga Butuh Uang, Bisakah Panggung Digital Dibuat Berbayar?

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Minggu, 29 Mar 2020 14:31 WIB
Kelebihan musik streaming dibandingkan download Infografis
Foto: Infografis Detikcom
Jakarta -

Pandemi virus COVID-19 terbilang menyebar begitu cepat ke berbagai penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Hingga kini jumlah pasien yang mengidap virus Corona masih bertambah tiap harinya di Tanah Air.

Pemerintah terus menganjurkan warganya untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari keramaian selama pandemi berlangsung. Sejumlah acara yang menghimpun banyak massa pun dibatalkan, salah satu acara musik.

Tercatat setidaknya ada 38 konser, tur dan festival musik yang dibatalkan serta ditunda di sepanjang periode Februari dan Maret. Penundaan itu termasuk juga terjadi pada festival berskala besar, misalnya Head in the Clouds Indonesia dan Hammersonic 2020.

Para musisi dan band mencoba mencari jalan keluar bagaimana mereka masih dapat memperdengarkan karyanya meski para penggemarnya tetap tinggal di rumah. Menurut Rizky Aulia atau Ucup dari Synchronize Fest, sejauh ini ada tiga konten digital yang biasa disajikan oleh para musisi.


Konten digital tersebut antara lain konser daring, sesi tanya-jawab (Q&A) dan siaran langsung lokakarya (online workshop). Akan tetapi, konten tersebut biasanya merupakan konten tidak berbayar yang dapat disaksikan cuma-cuma.

"Sekarang kan masih kebanyakan hanya di Youtube saja, sama Instagram Live," kata Ucup dalam diskusi virtual yang berlangsung pekan ini.

Menurut Wendi Putranto, kebutuhan musisi terhadap konser tidak hanya berhenti pada kebutuhan untuk memperdengarkan karyanya saja, namun juga tidak lepas dari kebutuhan ekonomi. Maka itu, menurutnya, perlu ada cara bagaimana konten musik digital tersebut bisa dinikmati dengan cara yang berbayar.

"Perlu dipikirkan bagaimana cara ada model bisnis yang berbayar tapi tetap digital. Bagaimana mengembangkan live streaming concert, jadi konser streaming yang ada revenue-nya, jadi bisa dimonetasi streaming-nya," ungkap Wendi.


Danilla merupakan salah satu musisi yang melakukan hal tersebut. Pada Sabtu, 28 Maret 2020 kemarin, Danilla menayangkan live workshop berbayar yang merupakan kerja sama dengan Loket.com.

"Platform-nya live workshop, kalau mau dapat link-nya harus berbayar, tapi inisiasinya masih donasi. Jadi Danilla announce akan ada donasi yang disumbangkan untuk pejuang COVID-19." jelas Ucup.


Untuk dapat mendapatkan tautan dimana para penonton bisa menyaksikan acara musik digital tersebut, calon penonton bisa membeli tiket sebagaimana mereka membeli tiket konser secara online. Nantinya pembeli tiket akan memperoleh tautan resmi yang menyiarkan acara konser tersebut.

Meski demikian, hingga kini platform yang digunakan untuk menyiarkan siaran tersebut masihlah platform yang bisa diakses banyak orang. Bagus Utomo dari Loket.com memaparkan pihaknya sebenarnya tengah menyiapkan sebuah platform untuk bisa mengakses konser digital secara berbayar dengan lebih aman.

"Kami melihat kalau sekarang inisiatifnya yang ada sekarang itu lebih ke donasi (pembelian tiket akan disumbangkan), tapi jangka panjangnya, gimana lebih peduli kepada industrinya," ungkap Bagus.


"Karena sekarang (konser) shifting dari offline ke online, kami sedang merancang gimana orang yang bisa menonton hanya yang dapat barcode-nya, jadi nanti ada tautan embed yang cuma bisa diakses sama yang punya barcode," sambungnya.

Menurut Bagus, hal itu datang dari ia melihat maraknya konser digital yang berlangsung pada masa karantina mandiri setelah virus COVID-19 mulai memasuki Indonesia. "Kalau dari beberapa orang (musisi) yang bikin konser virtual kan mereka pakai free platform, nah ini gimana caranya bisa me-monetize," jelasnya.



Simak Video " Video: Spill Playlist Favorit Pengguna Transpotasi Umum Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads