Melanie mengaku tak percaya Indonesia bebas corona karena negara lain sudah memasukannya dalam list wabah virus tersebut. Ia pun yakin daftar itu bukan dibuat tanpa alasan.
"Adanya rute perjalanan di mana orang-orang kena, di negara lain dan semua transit di Indonesia, ada yang seminggu. Di Indonesia bersinggungan dengan orang, karena kita sangat beragam dan tak menutup orang masuk dari penerbangan juga, jadi kok sulit dipercaya," kata Melanie kepada detikcom, Selasa (3/3/3030).
Melanie bicara di Instagram soal dirinya punya data terkait corona. Namun, ia mengaku tak berani menampilkan data tersebut karena memang belum terverifikasi.
"Saya tak berani, daya yang saya tak tahu pasti. Kalau yang saya tulis di IG adalah dari media, itu pun bukan dari media sembarangan. Ada juga pengalaman saya sendiri, karena saya masuk rumah sakit dan ternyata ada orang yang disuspect, begitu saya tulis, banyak yang DM saya. Mereka bilang, 'di sini juga banyak gini-gini'. Tapi begitu saya tanya, saya diusir," tuturnya.
"Orang lain juga curhat, kasih tahu kondisi yang sama. Itu bukan data, tapi pengalaman pribadi, mungkin data lain yang saya tulis adalah dari media luar dan rute perjalanan orang yang terkena corona," sambungnya.
Melanie berharap pemerintah terbuka soal virus corona itu. Sebab, ia juga berpedoman pada dewan dunia yang meminta sebuah negara melapor jika ada warganya yang terinfeksi virus corona.
"Karena untuk orang, menemukan vaksin suatu penyakit itu harus mapping kepada keseluruhan, lewat transportasi juga. Mereka harus tahu segala hal mengenai penyakit itu. Itu nggak bisa disembunyikan, karena nanti orang-orang malah nggak tahu apa-apa dan akhirnya nanti akan meledak," katanya.
"Pemerintah jangan takut kepanikan, saya yakin kalau menyampaikannya dengan benar, orang-orang juga lebih menghargai keterbukaan. Untuk orang awam, hiduplah seperti keseharian, jaga kesehatan diri sendiri dulu," imbuhnya.
(nu2/imk)