Industri Film Terganggu Virus Corona

Industri Film Terganggu Virus Corona

Nugraha - detikHot
Senin, 02 Mar 2020 17:04 WIB
hollywood
Industri film terganggu virus corona Foto: dok ist
Jakarta - Industri film di sejumlah belahan dunia terdampak mewabahnya virus corona. Tak hanya di China, negara-negara lain pun merasakannya.

Sebagai lokasi bisnis besar bagi Hollywood, China merasakan dampaknya. Bioskop di China merupakan pasar box office terbesar di dunia setelah AS dan Kanada. Kini, bioskop di China, hampir seluruhnya ditutup.

Penutupan hampir semua bioskop di China daratan, terhitung lebih dari 70.000 layar. Padahal tahun lalu, box office China mencapai rekor $ 9,2 miliar USD, lebih dari 20% pendapatan dunia.


Tapi virus corona sudah benar-benar mengganggu. Dari dunia perfilman, beberapa rilisan ditunda tanpa batas waktu.

Untuk Walt Disney Studios, tentu saja itu sebuah peringatan yang nyata karena mereka bakal merilis film 'Mulan'. Film berbujet besar itu menampilkan bintang kelahiran Wuhan, Liu Yifei. Di AS, film itu akan dirilis pada 27 Maret, tetapi belum mengonfirmasi tanggal rilis China. Film tersebut menjalani syuting di Selandia Baru dan China.

Paramount Pictures juga menunda rencana untuk syuting 'Mission: Impossible' di Italia. Negeri Pizza merupakan lokasi salah satu wabah terbesar di luar Asia. Wabah virus corona di Italia telah mendorong Netflix untuk mencari lokasi lain untuk syuting film yang dibintangi Dwayne Johnson.

Tapi berbeda dengan Nicholas Hulbert, seorang sutradara film Inggris, yang terbang dari London ke Venesia untuk proyek terbarunya, akhir pekan kemarin. Ia nekat menggarap film pendek yang diambil dari 'The Decameron' kisah klasik abad ke-14 sastra Italia.

Ia berada di sebuah villa yang berjarak 55 mil dari Venesia. Ketika itu, Hulbert pun menerima pesan dari ibunya.

"Aku sangat berharap semuanya berjalan baik hari ini," ujarnya dimulai dengan riang. Kemudian nadanya agak berubah. "Saya mengirim email tentang virus corona, yang menurut saya perlu dipertimbangkan," katanya.

Film yang tengah digarapnya memang mengisahkan tentang 10 orang yang berada dalam sebuah vila, terisolasi karena wabah virus. Kisah itu pun dianggap Hulbert seperti wabah virus corona yang menyebar cepat dan berbahaya.


Selama sepekan terakhir, Italia telah menjadi pusat utama penyebaran virus corona di Eropa, dengan 888 kasus dan 21 kematian. Sehari setelah Hulbert tiba di negara itu, pihak berwenang mulai mengunci kota, menutup sekolah dan membatalkan banyak pertandingan olahraga dan acara budaya di Italia Utara dalam upaya untuk mengendalikan wabah.

Tapi Hulbert merasa beruntung karena ia bersama krunya bisa mengisolasi diri, menghabiskan sepanjang hari untuk syuting.

"Ini tentu aneh. Tapi seperti ada sinergi antara apa yang sedang kita kerjakan dan apa yang sedang terjadi di dunia," ucapnya kepada NY Times.




(nu2/imk)

Hide Ads