Meski menurut data, Spotify menjadi platform mendengarkan podcast yang paling banyak dipilih, namun Spotify bukan satu-satunya.
Meski memiliki sejumlah aplikasi pesaing, akan tetapi Managing Director Spotify SEA, Gautam Talwar, mengungkapkan pihaknya tidak terlalu memikirkan soal itu.
"Ketimbang membuat ini menjadi ruang yang kompetitif, kami justru ingin memberikan dukungan," ungkapnya dalam wawancara terbatas melalui sambungan telepon.
Baru-baru ini, Spotify baru saja bekerja dengan Podcast Raditya Dika (PORD), Do You See What I See, PODKESMAS, RAPOT, Menjadi Manusia, Podcast Bagi Horror, Box2Box Football Podcast, dan Podcast Suara Puan.
Delapan podcast tersebut kini hanya bisa disiarkan eksklusif di Spotify. Ia mengelak bahwa hal itu adalah upaya untuk memenangkan persaingan di tengah banyaknya aplikasi serupa.
Baginya, itu adalah bentuk keseriusan Spotify guna mengembangkan fitur podcast yang mereka miliki.
Kendati podcast pertama kali muncul di iPod yang merupakan produk keluaran Apple, pihak Spotify mengaku tidak ambil pusing mengenai hal itu.
"Kami sangat menyukai apa yang podcast tawarkan, sehingga kami tidak masalah apabila itu ditemukan oleh pihak lain dan bukan kami, kami tetap ingin mempertahankannya," ucapnya.
(srs/doc)