Uwal, salah seorang perawat almarhum, mengatakan, almarhum selama ini berjuang menghadapi penyakit komplikasi paru-paru yang dideritanya sejak tiga tahun yang lalu. Kondisinya semakin parah, hingga dalam dua bulan terakhir, sang seniman tak bisa berjalan sendiri, sehingga harus dipapah.
"Dulu sakit juga masih bisa berjalan, kalau kemarin-kemarin untuk berdiri harus dibantu," ujar Uwal saat ditemui detikcom di rumah duka.
Para perawat dari RS Santosa pun bergantian merawat Yoyon di siang hari, sementara saat malam, Uwal dan keluarganya yang gantian merawat. "Tadi subuh masih bisa mengobrol, katanya oksigennya kurang besar," ucap Uwal.
"Tapi tadi jam setengah 3 sore, baru juga dua kali suap makan. Beliau menolak, setelah itu berangsur-angsur kondisinya menurun," tambah Uwal.
Pantauan detikcom, sejumlah karangan bunga pun berdatangan ke rumah mendiang Yoyon. Tampak segelintir rekan kerja dan sejawat yang masih berada di rumah duka. "Kalau tadi banyak seniman yang datang," ucapnya.
Muhamad Sunjaya selama ini dikenal sebagai aktor yang berjasa membesarkan dunia seni teater di Indonesia. Saking cintanya kepada seni, ia bersedia tinggal melajang dan menjadikan teater sebagai pendampingnya.
Selain berkecimpung dalam Studiklub Teater Bandung (STB), almarhum juga dikenal sebagai jurnalis radio yang kritis. Ia membuat satire cerdas di udara untuk mengkritik kebijakan pemerintah era Orde Baru.
(nu2/nu2)