"Pengin sih kalau kepikiran aku pengin, tapi nggak harus bentuk buku kali ya. Di buku Cecel (Marchella FP) sendiri, si Awan ini ngomong, 'Ibu takut lupa rasanya jadi muda. Jadi Ibu tulis surat ketika kamu sudah besar dan masih muda, Ibu juga paham kamu juga akan merasakan seperti ini, seperti itu, nggak menggurui, nggak judge," ucap Rachel Amanda saat ngobrol bareng detikcom di Jalan kapten Tendean, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepikiran sih kayaknya hal-hal yang aku alami selama ini, penting juga untuk diceritain ke anak-anak. Supaya nanti aku bisa ngerasain apa yang mereka rasain juga," tuturnya.
Amanda sendiri tak bisa memperkirakan jika kelak anaknya mengalami hal-hal yang bisa membuatnya sedih dan patah hati. Mungkin saja rasa galau yang dirasakan anaknya kelak bisa membuatnya sangat sedih.
"Agak-agak mellow sih. Membayangkan kalau aku beneran bilang gitu ke anakku, membayangkan bagaimana nanti aku mengalami hal yang sama, nggak tahu ya mungkin nanti naluri keibuan gue keluar," ungkapnya.
"Sedih ya dia mengalami sesuatu, kegalauan anak misalnya putus dari pacar. Ketika membayangkan anak gue kelak kayak gitu, gue pasti sedih juga," kata Amanda membayangkan.
(pus/kmb)