Ada album dari pendatang baru, namun ada pula album dari band kawakan yang telah lama vakum. Apa saja? detikHOT merangkumnya di sini
'Agterplaas' - The Adams
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagai mematenkan posisinya sebagai band indie rock papan atas, The Adams berhasil membayar lunas penantian para penggemarnya. Nomor-nomor yang disajikan adalah potret keseharian manusia di Jakarta dari sudut pandang keempat personel The Adams yang diramu dengan musik yang lebih dewasa dari lagu-lagu di album sebelumnya.
Misalnya 'Timur' yang berkisah mengenai rasa cinta dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik, 'Lingkar Luar' yang berkisah tentang perjalanan commute dari antar kota penyangga Jakarta, 'Dalam Doa' yang bicara soal kerinduan, hingga 'Masa Masa' yang bercerita mengenai kenangan dan nostalgia masa SMA.
'LEXICON' - Isyana Sarasvati
Sebagai musisi yang besar dengan disiplin musik klasik, Isyana Sarasvati melakukan eksplorasi musik besar-besar di album ketiganya yang bertajuk 'Lexicon'. Album itu rilis pada November 2019.
Bisa dibilang, Isyana jauh lebih menunjukkan sisi neo-klasikal yang ada pada musikalitasnya ketimbang dalam dua album sebelumnya yang memiliki nuansa pop yang lebih dominan.
Lewat lagunya, penyanyi asal Bandung itu juga membicarakan mengenai kesedihan dan hal-hal personal yang menjadi isu dalam dirinya. Coba saja tengok 'Untuk Hati yang Terluka', 'Ragu Semesta' atau 'Biarkan Aku Tertidur'.
'Marion' - Marion Jola
Sebagai pendatang baru, nama Marion Jola memang tengah bersinar. Di pertengahan tahun, ia merilis 'Marion' sebagai debut albumnya.
Ada 11 lagu di dalam albumnya, mayoritas lagu-lagu tersebut bertemakan cinta, dimulai dari 'Damba' dan ditutup dengan 'Menangis Tanpa Air Mata'.
Di dalam album tersebut terdapat pula lagu hasil kolaborasi dirinya dengan sejumlah musisi, misalnya 'Jangan' dengan Rayi Putra dan 'Tak Ingin Pisah Lagi' dengan Rizky Febian.
'Romansa ke Masa Depan' - Glenn Fredly
Bila bicara mengenai lagu cinta dengan lirik-lirik romantis, Glenn Fredly memang ahlinya. Kemahirannya meramu lagu cinta ia kembali perlihatkan dalam album 'Romansa ke Masa Depan'.
Misalnya dalam lagu 'Romansa ke Masa Depan', 'Orang Biasa' hingga 'Kembali ke Awal'. Akan tetapi dirinya tidak hanya bicara soal cinta dalam lagunya, ia juga menyoroti isu sosial, misalnya dalam 'Kemanusiaan'.
Ada total 14 lagu yang tertuang di dalamnya. Beberapa di antaranya hasil kolaborasi dengan sejumlah musisi, sebut saja Ariel Tatum, Yacko, hingga Tantowi Yahya.
Album ini juga menjadi salah satu yang penting bagi Glenn Fredly. Sebab ia sudah 9 tahun tidak mengeluarkan album solo.
'Ceritera' - HIVI!
Berbeda dari album-album sebelumnya, pada album ketiganya kini, HIVI! menggandeng Tohpati sebagai produser album yang dinamai 'Ceritera'.
Seperti judulnya, para personel HIVI! hendak membagikan cerita personal mereka kepada para penggemarnya.
Ada sejumlah tema yang diangkat dari lagu-lagu mereka, misalnya semangat yang tidak boleh pada dalam 'Jatuh Bangkit Kembali', ungkapan cinta dalam 'Satu-Satunya' hingga perpisahan dalam 'Bumi dan Bulan'.
Dalam penggarapan album ini, para personel HIVI! banyak mengambil pengaruh dari lagu Indonesia di era 1970-an hingga 1980-an. Itulah mengapa mereka juga membawakan ulang 'Pemuda' milik Chaseiro dalam albumnya.
'Keterkaitan Keterikatan' - NOAH
NOAH menambah daftar band dan musisi yang telah lama tidak mengeluarkan karya lalu kembali merilis albumnya di tahun ini.
Album berjudul 'Keterkaitan Keterikatan' itu rilis pada Agustus 2019. Ada sembilan lagu di dalam album tersebut. Sebelum merilis albumnya, NOAH lebih dulu memperkenalkan lagu 'Wanitaku' sebagai single perdana.
Album ini sekaligus menjadi tanda perpisahan NOAH dengan gitarisnya, Uki, yang memutuskan hengkang untuk memperdalam agama.
'Fingers' - Danilla
Tahun ini, Danilla mengeluarkan mini album bertajuk 'Fingers'. Album itu berisikan lima lagu yang judulnya diambil dari nama-nama jari di tangan.
Danilla memuliskan bagaimana pandangan terhadap jari jemari versinya dalam 'Thumb', 'Index', 'Middle', 'Ring' dan 'Pinky'.
Berbagai isu diangkatnya dalam album tersebut, mulai dari penilaiannya terhadap kondisi sosial dan politik dalam satu tahun belakangan hingga isu personal seperti bagaimana ia memandang hubungan romantik.
Semua dirangkum dalam album yang bernuansa sedikit lebih gelap ketimbang karya-karya miliknya di album terdahulu.
'Regenerate' - Endah N Rhesa
Bila ada musisi yang tidak pernah gagal menyampaikan pandangan positif mengenai hidup mungkin salah satunya adalah Endah N Rhesa.
Duo Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya itu pada Juli tahun ini merilis album berjudul 'Regenerate' yang berisikan 10 lagu.
Nyaris seluruh lagu di dalam album memiliki nada yang mudah dicerna dan pesan yang mengajak para pendengarnya untuk memandang kehidupan dari sudut pandang yang riang dan sisi lebih terang.
Dalam album tersebut, Endah N Rhesa juga melakukan eksplorasi tanpa meninggalkan warna musik asli mereka. Bagi yang mendengarkan mereka sejak lama, pasti dapat menangkap ada sejumlah elemen baru yang mereka coba masukan dalam lagu-lagunya.
'Question Mark ((?))' - Teddy Adhitya
Teddy Adhitya merilis album keduanya yang berjudul 'Question Mark ((?))' pada Agustus 2019. Seperti judul dalam albumnya, Teddy ingin bercerita bahwa hidup tidak ubahnya sebagai perjalanan yang selalu dihiasi oleh berbagai pertanyaan.
Kisah itu terangkum dalam 10 lagu dibuka dengan 'Thinking, Thinking' dan diakhiri oleh 'The Answer'.
Di awal album, Teddy berupaya berbicara mengenai kegelisahan yang dirasakan oleh manusia, penemuan, dan bagaimana manusia tetap memiliki pertanyaan yang tertinggal bahkan setelah menemukan.
'Salam Kenal' - Daramuda
Apa jadinya apabila tiga musisi perempuan berbakat bergabung dalam satu proyek dan menuliskan lagu yang membicarakan berbagai permasalahan di sekitar mereka.
Mereka adalah Rara Sekar, Sandrayati Fay, dan Danilla Riyadi. Ketiganya membentuk proyek yang dinamai Daramuda dan melahirkan album perdana berjudul 'Salam Kenal'.
Ada tujuh lagu dalam 'Salam Kenal'. Ketujuh lagu tersebut membicarakan persoalan personal hingga kegelisahan mereka terhadap berbagai permasalahan mulai dari lingkungan hingga perjuangan perempuan.
(srs/dar)