Pemilihan Melati sebagai salah satu program andalan, diakui Direktur Museum MACAN merupakan langkah yang penting bagi museum.
"Kita memilih program pameran performance, Melati dikenal sebagai performance artist bukan performing. Performance art juga biasanya ada di dalam galeri tapi bukan seni tari, teater, atau seni pertunjukan lainnya," kata Aaron Seeto saat media gathering, Jumat (13/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di seni rupa kontemporer, seni performans menjadi suatu hal yang penting. Melati pun bakal menyajikan performans secara live selama 13 hari di hari-hari tertentu.
"Ada yang berdurasi 15 menit sampai 12 jam. Pengunjung umum juga nanti bisa berpartisipasi di karya Melati, kami akan mengajak mereka di program workshop lainnya," lanjutnya.
Pameran tunggal Melati Suryodarmo yang dibuka awal Februari 2020 bakal terasa spesial karena pengunjung bukan melihat karya seni secara konvensional. Namun turut merasakan karya-karya tersebut.
"Pengunjung yang mau melihat harus datang langsung sesuai jadwal yang kami persiapkan. Harus dilihat langsung," pungkasnya.
(tia/dar)