Tampil Kontemporer, Opera 'Gandari' Tak Sekadar dari Cerita Mahabarata

Tampil Kontemporer, Opera 'Gandari' Tak Sekadar dari Cerita Mahabarata

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 05 Des 2019 15:03 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Pertunjukan opera 'Gandari 3' segera menyapa pencinta seni Ibu Kota di penghujung tahun. Disutradarai Melati Suryodarmo, opera 'Gandari' versi terbaru tampil lebih kontemporer pada 14-15 Desember 2019 di Graha Bhakti Budaya, kompleks TIM, Jakarta Pusat.

Sutradara dan koreografer opera 'Gandari 3', Melati Suryodarmo, menuturkan kisah Gandari yang diangkat tak sekadar mengambil sosok ibunda dari Kurawa dalam cerita pewayangan Mahabarata saja.

"Ini tuh rekaman 5 hari sebelum Gandari membalut matanya dengan kain hitam. Melepaskan dari kenyataan, dianggap perempuan yang punya sikap total dari suaminya. Tapi Gandari jadi menarik dari epik Mahabarata disajikan dalam bentuk baru," kata Melati saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari cerita Mahabarata, opera 'Gandari' disajikan tidak tradisi dan terkesan lampau. "Ada seniman kontemporer yang menginterpretasikan dengan karya baru. Ini karya lama yang menggabungkan dengan interpretasi baru. Ini juga menarik," lanjutnya.




Pementasan lintas disiplin yang menggabungkan seni sastra, musik kontemporer, tari, dan tata rupa ini diinterpretasi dari puisi panjang Goenawan Mohamad. Opera ini juga berkolaborasi dengan Jay Subiakto, selaku penata panggung dan rancang artistik dan Christine Hakim sebagai narator.

Tony Prabowo yang menggubah teks puisi Goenawan menjadi partitur mengatakan opera ini bukan seperti opera pada umumnya.

"Opera baru pada intinya ada musik, ada teks yang dinyanyikan dan menghadirkan potongan-potongan image mengenai suasana yang ingin dibangun oleh musik dan teks," ujar Tony.


(tia/dar)

Hide Ads