Sutradara dan koreografer opera 'Gandari 3', Melati Suryodarmo, menuturkan kisah Gandari yang diangkat tak sekadar mengambil sosok ibunda dari Kurawa dalam cerita pewayangan Mahabarata saja.
"Ini tuh rekaman 5 hari sebelum Gandari membalut matanya dengan kain hitam. Melepaskan dari kenyataan, dianggap perempuan yang punya sikap total dari suaminya. Tapi Gandari jadi menarik dari epik Mahabarata disajikan dalam bentuk baru," kata Melati saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pementasan lintas disiplin yang menggabungkan seni sastra, musik kontemporer, tari, dan tata rupa ini diinterpretasi dari puisi panjang Goenawan Mohamad. Opera ini juga berkolaborasi dengan Jay Subiakto, selaku penata panggung dan rancang artistik dan Christine Hakim sebagai narator.
Tony Prabowo yang menggubah teks puisi Goenawan menjadi partitur mengatakan opera ini bukan seperti opera pada umumnya.
"Opera baru pada intinya ada musik, ada teks yang dinyanyikan dan menghadirkan potongan-potongan image mengenai suasana yang ingin dibangun oleh musik dan teks," ujar Tony.
(tia/dar)