Jeihan Sukmantoro dan Lukisan 7 Presiden Indonesia

Jeihan Sukmantoro dan Lukisan 7 Presiden Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 29 Nov 2019 21:27 WIB
Foto: Museum MACAN/ Istimewa
Jakarta - Kepergian maestro seni lukis Indonesia, Jeihan Sukmantoro, membawa duka yang mendalam bagi pencinta seni. Si pelukis 'mata hitam' itu tutup usia hari ini pukul 18.15 WIB di Studio Padasuka, Bandung, setelah kondisi yang menurun sejak dirawat di rumah sakit.

Jeihan dikenal pernah melukis tujuh sosok Presiden Republik Indonesia. Ketujuh presiden juga dimasukkan dalam katalog autobiografi yang ditulisnya.

Dalam autobiografinya, Jeihan menyebut sosok Soekarno sebagai tokoh besar NKRI. Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, BJ Habibie Bapak Reformasi, lalu ada Gusdur sebagai Bapak Toleransi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Megawati Soekarnoputri digambarkan Jeihan sebagai Ibu Demokrasi, dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Bapak Harmonisasi. Nah, untuk Presiden ke-7 dan ke-8, Jokowi, secara khusus Jeihan menyebut sebagai Ratu Adil.

Jeihan Sukmantoro dan Lukisan 7 Presiden IndonesiaFoto: Tia/detikHOT


"Bukan orang tapi lebih kepada zaman kemakmuran. Zaman Ratu Adil akan ada di Presiden ke-7 dan ke-8," ucap Jeihan menjelaskan saat ditemui pada April 2019 di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Saat ini jenazah Jeihan disemayamkan di Studio Jeihan, Jalan Padasuka, Kota Bandung, Jawa Barat. Putra sulung Jeihan mengatakan kondisi ayahnya memang terus menurun belakangan ini.

Kita sudah pulang-pergi ke rumah sakit. Kondisi terakhir itu tubuh sudah menolak infus. Sudah nggak bisa komunikasi juga," ucapnya.

Rencananya, kata dia, almarhum akan dimakamkan di area studio miliknya esok hari.






(tia/dar)

Hide Ads