Andra Matin sebagai arsitek perancang revitalisasi TIM membantah mengenai pembangunan hotel mewah tersebut.
"Nggak. Bukan (hotel bintang lima)," tutur Andra Matin saat ditemui di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (27/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bintang tiga ya, dimensinya nggak mungkin bintang lima. 24 meter persegi kok per kamarnya. Hotelnya juga 7 lantai," lanjut Andra Matin.
Ia menerangkan pembangunan itu berada di atas lahan 1.600 meter persegi. Di dalamnya terdapat rencana untuk perpustakaan daerah, PDS HB Jassin, serta galeri seni, yang ada di lantai satu, dua, dan tiga.
"Lantai 8 baru hotel. Hotel juga masuknya beda, bukan di sini (dalam kompleks TIM). Di atas hotelnya ada teropong bintang, dulunya kan Planetarium di bawah, kita pindahin fungsinya ke paling atas di lantai 14. Jadi hotel 7 lantai, 7 ke bawahnya publik. 7 tambah 7 jadi 14 lantai ya," tegasnya.
Proses revitalisasi TIM dimulai pada Juni 2019 dan membutuhkan tiga tahap pengerjaan. Revitalisasi tahap pertama yang dilaksanakan pada Juni 2019 akan dimulai dari area pintu masuk, Masjid Amir Hamzah, dan gedung perpustakaan.
Tahap pertama akan beroperasi pada Desember 2019 dan gedung perpustakaan mulai beroperasi setahun berikutnya pada Desember 2020.
Tahap kedua dimulai Januari 2020. Ada Wisma TIM, asrama mahasiswa, dan seniman, yang selesai pada Juni 2021.
Tahap ketiga, PT Jakpro akan merevitalisasi gedung Planetarium, Galeri Cipta II, Gedung PDS HB Jassin, dan Graha Bhakti Budaya pada Januari 2021. Pengerjaan akan selesai pada Juni 2021.
(tia/nu2)