Judul 'Saredona' sendiri merupakan pelesetan dari "Seridhonya" yang berarti seikhlasnya. Menurut mereka, frasa itu kerap diucapkan supir angkot pada penumpang saat angkot yang tumpangi mogok.
"Karena memang memori tentang keseharian di angkot itu rata-rata sama keadaannya, misalnya sudah penuh tapi disuruh geser sampai muat, atau misalnya kita mau lurus, tapi karena penumpangnya kosong di belokin, pernah juga mogok," cerita pemain bas, Denny, saat berkunjung ke kantor detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Band Kuburan Bangkit Lagi |
Selain karena para penumpang angkot dianggap memiliki memori kolektif yang nyaris serupa, Kuburan juga ingin mengabadikan keberadaan angkot sebelum moda transportasi itu tergerus zaman.
"Sebenarnya memang angkot juga jadi fenomena. Tapi sekarang kan lagu banyak angkutan online, jadi si angkot ini tergerus. Kami pikir, kayanya bakal punah nih. Nah sebelum benar-benar punah, kami bikin lagu saja," kata Raka.
Baca juga: 5 Nama Band Indonesia Paling Unik |
Di lagu ini, Kuburan menggunakan formula yang sama dengan yang mereka pakai pada lagu 'Lupa Lupa Ingat' yang melambungkan nama mereka. Formula tersebut tidak hanya dari segi musik, namun juga lirik yang terkesan nyeleneh dan apa adanya.
Harapannya, dengan racikan tersebut, orang-orang dapat kembali mengingat keberadaan Kuburan di masa dahulu dan memperkenalkan jati diri mereka ke pendengar baru.
"Nah kalau misalkan generasi sekarang, mungkin menurut kita itu yang menghubungkan dengan 'Lupa Lupa Ingat', karena kan kita 2009 keluarin 'Lupa-Lupa Ingat'," ujar Denny.
(srs/dar)