"Wooyeop dan Taeseon melayangkan surat permintaan pembatalan kontrak dengan TS Entertainment pada 4 November 2019. Mereka juga telah melaporkan direktur Park Sang Hyun dan dua orang lainnya terkait kekerasan pada anak dan penyiksaatn ke pihak kepolisian Seoul," ungkap pihak pengacara, dikutip dari Allkpop, Senin (18/11).
Alasan keduanya memutuskan untuk membatalkan kontrak dengan TS Entertainment adalah karena Wooyeop dan Taeseon merasa koreografer Park Sang Hyun dan koreografer Yoon keran pelakukan kekerasan pada mereka. Park Sang Hyun kerap memaksanya berlatih koreografi tanpa memperbolehkan para member untuk tidur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, para member TRCNG dipaksa untuk tinggal di asrama tanpa disediakan makanan. Bahkan, manajemen tak membayar air dan listrik, membuat orangtua para member terpaksa membayarnya.
Wooyeop mengaku dipukul dengan kursi metal pada 10 Juni 2019 oleh Yoon dan harus pergi ke ICU tanpa ditemani siapa pun. Ia harus menjalani perawatan selama 14 hari, dan harus rela berpindah ke rumah sakit lain tanpa bantuan dari manajemen karena demam tinggi.
Setelah Wooyeop dinyatakan sembuh, manajer bilang dirinya bukan sakit karena dipukul melainkan karena pergi minum-minum dan bertemu para gadis. Pihak manajemen bahkan mengambil USD $1.030 (Rp 14,4 juta) darinya.
Sementara Taeseon mengaku kerap dipukul atau diteriaki karena ia adalah sang leader. Setiap kali Taeseon ditegur, kepalanya dipukul. Ia juga menyaksikan Wooyeop dipukul dengan kursi.
(dal/nu2)