Sama halnya dengan lakon 'J.J Sampah-sampah Kota' yang bakal dipentaskan pada 8-17 November 2019 di Graha Bhakti Budaya, TIM. Jakarta Pusat.
Sutradara Rangga Riantiarno menuturkan di pertunjukan 40 tahun yang lalu, Teater Koma menggunakan boneka yang naik, melayang, dan turun dari panggung sebagai simbol penguasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lakon kali ini tak banyak unsur multimedia yang disajikan, tapi hanya sekitar 30 % saja. Cara jitu Teater Koma di pertunjukan kali ini patut diacungi jempol, karena karakter tak cuma dimainkan oleh teknologi.
"Multimedia kita coba ke arah baru. Ada karakter di dalam multimedia berinteraksi dengan karakter di dalam panggung. Bagian pemain tapi dikendalikan oleh narator," lanjutnya.
Sutradara lakon 'Antigoneo' pada 2011 itu juga menambahkan pilihan yang diambil kelompok teater tertua di Indonesia terbilang menarik.
"Hal-hal yang sudah bisa dicapai sudah tersedia teknologinya. Dulu juga kita nggak mampu, ada suara kaset rusak kita lakukan iyu sekarang. Ada beberapa artistik dan teknis yang akhirnya bisa dikejar sekarang," tukasnya.
Lakon yang menjadi produksi ke-159 ini akan dipentaskan pada 8 - 17 November 2019 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
(tia/dar)