Mereka berbincang mengenai masalah yang ada saat ini, yakni soal penusukan terhadap Wiranto. Mulanya Deddy mengaku mengundang Sandiaga bukan untuk membahas hal tersebut. Akan tetapi, karena masalah itu heboh baru-baru ini, ia membahas soal Wiranto ke Sandiaga.
Deddy Corbuzier kemudian mengajak Sandiaga Uno untuk mengomentari soal penusukan Wiranto yang disebut setting-an. Mengenai hal tersebut memang berawal dari ramainya komentar warganet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Huum iya," sahut Sandiaga.
Deddy Corbuzier mengaku tak habis pikir ada yang berpikiran penusukan Wiranto hanya rekayasa. Menurutnya, yang menganggap hal itu setting-an ialah orang yang nekat.
"Terus ada orang-orang ngomong ngatain beliau ini setting-anlah. Nggak ada darahnyalah. Kenapa kalau mau nusuk pisaunya kecil. Kalau bawa golok dari jauh kan sudah ketahuan. Nah kalau gue nih, kalau lo tanya gue, gue kan kita kan tidak pernah mengatakan benar atau salah ya," tuturnya.
"Siapa sih orang di dunia ini yang bisa mengatakan itu benar atau itu salah, karena kita tidak pernah tahu kejadiannya seperti apa sebagai orang awam. Tapi untuk mengatakan sebuah setting-an, menurut gue, yang bilang setting-an tanpa ada bukti-bukti tertentu itu either nekat atau either tidak berpikir panjang sebenarnya."
Lalu Sandiaga Uno menanggapi ucapan Deddy Corbuzier. Ia meminta orang-orang tak berpikir negatif untuk kasus Wiranto.
"Ya kalau gue lihat sih pertama-tama kalau dilihat dari society sekarang sudah secara natural ada yang skeptis, ada yang percaya, dan banyak banget beredar berita-berita nggak benar, hoax. Kalau gue tuh default setting gue itu nggak pernah suudzon. Gue kalau ngelihatin sesuatu itu selalu dari sisi positifnya, dari sisi optimis," katanya.
"Orang kalau cerita sesuatu ke gue kalau dia menyatakan dengan sinsir ini berita dari source terpercaya, itu gue selalu memiliki mekanisme husnudzon, apa benar ya. Tapi pada intinya kita ini juga time to hill society, saatnya menurunkan perseteruan di antara kita. Kalau ada berita seperti ini kalau nggak yakin ya diam dulu," pungkasnya.
(mau/kmb)