Juri Pusing Nilai 200 Film Kisah Cinta Sedarah di Festival Film Pendek SIN

Juri Pusing Nilai 200 Film Kisah Cinta Sedarah di Festival Film Pendek SIN

Desi Puspasari - detikHot
Sabtu, 28 Sep 2019 18:59 WIB
Foto: Ismail/detikFoto
Jakarta - Jelang film 'SIN' tayang, untuk melihat antusiasme film yang diadaptasi dari novel ini diadakan Festival Film Pendek SIN. Tak disangka ternyata ada 200 film yang mendaftar.

Festival ini adalah rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka promosi film 'SIN'. Falcon Pictures pun menunjuk Fajar Bustomi, Rako Prijanto, dan Hanung Bramantyo sebagai juri. Ternyata film-film pendek itu diakui ketiganya cukup membuat mereka pusing.

"Sesuai Mas Hanung bilang di awal, kita susah juga karena taglinenya sangat susah. Mereka hanya punya dua menit dan itu harus dimanfaatkan dengan maksimal, dengan segala minimalisasi equipment dan segala macamnya. Semoga pilihan kami ini sebenarnya bukan yang terbaik juga, tapi sesuai dengan selera kita," kata Rako ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dari 200 film, mereka menyempitkannya menjadi 22 film. Hari ini mereka sudah memilih 8 film yang akan kembali dinilai untuk menjadi juara.

Sebagai dewan juri, Hanung Bramantyo, Fajar Bustomi, dan Rako Prijanto menyaring 22 finalis dari ratusan lebih peserta yang mengirim karyanya dalam bentuk film pendek bertema 'Saat Kekasih Mu adalah Kakak Mu Sendiri'.

Finalis yang masuk dalam pilihan para juri adalah, @salmondigitalFilm, @vaniavalencia8, @city959fm, @senowirya, @urbanbandung, @rifki_adhon, @1015dahliafm, @le_viestudio, @tv_rps, @uzh_uzh, @faizvishal, @masruddy, @idhamshaffansyah, @uno_sutrisno, @alfyan.idn, @ukiukeys, @da.tyo, @iambagusaf, @jejak__rasa, @eliorpictures, dan @parantifm.

Film SinFilm Sin Foto: desi puspasari


"Rata-rata memang mereka yang kita lihat itu bukan bagus atau tidak. Mereka punya kesempatan membuat film itu buat saya luar biasa. Awalnya saya sangsi bahwa ini akan diikuti banyak orang, tapi ternyata ada sekitar 200 film pendek, bayangkan itu 200 film pendek dengan tema yang sangat kontroversial," tutur Hanung.

"Saya saja nggak bisa membayangkan, mimpi saja nggak pernah seperti itu. Mencintai adiknya sendiri itu kan hal yang paling tabu, tapi ternyata ada 200 film dan beragam dan berani, ada yang temanya kaget 'oh ternyata itu adikku', ada yang sadar ini adiknya beneran, itu kan gila. Mereka yang sudah membuat itu buat saya adalah pemenang, karena mereka yang berhasil mengeluarkan ide secara bebas," puji sutradara 'Bumi Manusia' itu.

Hanung tak menyangka banyak sineas film pemula yang jauh lebih gila dari dirinya. Sebagai sutradara film-film panjang, Hanung merasa susah sekali sekarang membuat film bebas apalagi film bioskop.


"Menurut saya, mereka bakal menjadi sesuatu, karena kami juga berawal dari mereka, Mas Hanung bilang juga sekarang banyak kanal-kanal yang bisa dipakai oleh mereka contohnya YouTube, vimeo, dan lain sebagainya, dan harus terus berkarya untuk masa depan industri film ini," ucap Rako.

Nantinya, pada tanggal 4 Oktober 2019, saat gala premier film 'SIN', akan diumumkan pemenang Festival Film SIN. Delapan finalis inilah yang akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp 40 juta.




(pus/mau)

Hide Ads