Yuk! Belajar Dari Big Hit, Pendiri BTS

Yuk! Belajar Dari Big Hit, Pendiri BTS

Nugraha - detikHot
Selasa, 24 Sep 2019 14:09 WIB
Foto: Dok. Instagram
Jakarta - Pendiri Big Hit Entertainment dan co-CEO Bang Si-Hyuk, mungkin jadi sosok yang paling terkenal di dunia musik. Ia adalah sosok yang mendirikan idol grup BTS pada 2013.

Big Hit melaporkan pendapatan laba lebih dari US$ 52 juta pada penjualan US$ 175 juta pada 2018. Sejak itu, selain memproduksi musik dan mengelola BTS, Big Hit juga masuk ke sektor teknologi.

Big Hit baru meluncurkan Weverse, sebuah aplikasi buat penggemar musik untuk berkomunikasi dengan band-band favorit mereka. Big Hit juga mengoperasikan Weply, platform e-commerce yang khusus buat merchandise band mereka.

Big Hit punya tujuan membangun layanan satu pintu untuk bisnis musik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Industri musik adalah seperempat dari seperlima industri hiburan. Pekerjaan utama mereka adalah membuat musik dan mereka harus dapat membuat kehidupan berlanjut. Jadi kami merasa perlu meningkatkan seluruh bisnis Big Hit," kata Bang Si-Hyuk kepada fastcompany.

Salah satu masalah bagi Bang Si-Hyuk adalah ia tak benar-benar punya data konkret buat para pelanggan. Menurutnya, data itu ada di tangan pengecer.
BTSBTS Foto: Dok. Instagram

Hal itu juga yang membuatnya berinovasi untuk meluncurkan aplikasi Weverse dua bulan yang lalu. Hasilnya, mereka kini mendapatkan data hingga 2,5 juta pengguna.

"Itu adalah pengguna yang telah setuju untuk memberikan data mereka untuk tujuan pemasaran. Sebuah data yang signifikan untuk perusahaan IP. Kita tak melihat pertumbuhan ini dalam waktu yang singkat dan saya yakin pertumbuhan ini akan berlanjut hingga 2020. Dan ini adalah pelanggan yang sangat antusias, berdedikasi dan terlibat," ungkapnya.

Bang Si-Hyuk juga meluncurkan Weply awal tahun ini, karena mereka memperhatikan konsumen di luar Korea yang disebut mengalami kesulitan buat mengakses e-commerce miliknya itu.

"Secara global, kami melihat pertumbuhan sekitar 45 persen, inilah yang kami sebut ekonomi fandom," tuturnya.

Big Hit menggambarkan kombinasi Weverse dan Weply sebagai fondasi untuk layanan musik satu atap. Sebuah aplikasi super untuk bisnis musik yang kini dinikmati global.

"Perbedaan dengan pasar musik Amerika adalah bahwa hak didistribusikan di antara banyak entitas yang berbeda. Ada label rekaman, artis itu sendiri, perusahaan manajemen. Sangat sulit bagi mereka dikumpulkan ke suatu tempat. Jadi sesuatu seperti itu akan sulit di Amerika.




(nu2/dal)

Hide Ads