Tak lama berselang, Penerbit Bukune tertarik menerbitkan novel 'KKN di Desa Penari' yang ditulis langsung oleh pria bernama Simpleman tersebut. Kini novel setebal 253 halaman resmi rilis pertengahan bulan ini.
Bagi kamu yang menyukai cerita-cerita horor, novel 'KKN di Desa Penari' menambah satu bacaan menarik lainnya. Dari jajaran rak di toko buku, novel bersampul warna hitam dengan tulis 'berdarah' akan menarik perhatian pembaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Halaman pertama ada sudut pandang Widya yang ditulis Simpleman sampai setengah buku. Layaknya klimaks dalam setiap kejadian, novel 'KKN di Desa Penari' bertambah seru ketika bagian Nur dibaca.
![]() |
"Adanya dua perspektif ini sudah menarik dan makin penuh misteri. Banyak yang nanya mau tambah point of view, dari Bima, Ayu, atau sosok yang ada di Desa Penari. Tapi memang sudah cukup ada dua sudut pandang," ungkap Editor Penerbit Bukune, Muhammad Barkah Winata ketika berbincang dengan detikcom di kantor kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Dari dua sudut pandang itulah, cerita 'KKN di Desa Penari' bergulir. Ada banyak plot maupun struktur sederhana yang renyah dibaca. "Novelnya jadi bacaan yang super fun ya, kenapa tidak jadi linier saja ya, karena emang biar ada efek pembaca yang membolak-balikkan halaman buku," tukasnya.
Kali ini, detikcom bakal membedah perjalanan 'KKN di Desa Penari' dibukukan, isi buku, sosok makhluk astral yang diceritakan di dalamnya hingga sosok Simple Man. Dari penuturan Editor Bukune, Muhammad Barkah Winata, yang menemui penulis di Surabaya, Jawa Timur, segala pertanyaan tersebut terungkap.
Simak artikel berikutnya ya!
Halaman
1
Tampilkan Semua
(tia/nu2)