Menantu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Hanif Alathas menyatakan sikap untuk menolak penayangan film The Santri yang diinisiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan disutradarai Livi Zheng. Hanif sendiri merupakan Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI).
Penolakan Hanif tercantum dalam poster yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (15/9). Juru Bicara FPI yang juga Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif telah mengonfirmasi bahwa FSI dan Hanif memang menolak penayangan film The Santri.
"Front Santri Indonesia menolak film The Santri karena tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya," tutur Hanif.
Terpisah, Sekretaris Umum DPP FPI Munarman juga mengirim poster penolakan yang diutarakan Luthi Bashori. Luthfi merupakan pengasuh Pesantren Ribath Al Murtadla Al Islami Singosari, Malang, Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'The Santri' Dianggap Liberal
Foto: (dok.trailer 'The Santri')
|
"Karena film ini tidak mendidik. Cenderung liberal. Ada akting pacaran, campur aduk laki perempuan dan membawa tumpeng ke gereja," tutur Luthfi.
Menurut laman nu.or.id, The Santri merupakan film yang diinisasi PBNU melalui NU Channel yang bekerja sama dengan sutradara Livi Zheng dan Ken Zheng serta Penata musik Purwacaraka.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menjadi executive producers. Wakil Sekjen PBNU Imam Pituduh juga mengemban jabatan serupa.
"Jika mau wawancara bisa langsung dengan ke Imam Pituduh," jawab Livi Zheng singkat saat dimintai komentarnya mengenai hal tersebut.