Dalam jangka waktu 5 tahun, masing-masing merilis 100 judul buku dari Indonesia dan China. Keduanya pun sepakat untuk mempromosikan karya-karya penulis dari dua negara agar lebih dikenal.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Dian Andiani, menuturkan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman bisa semakin mengenal karya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya kedua penerbit pernah bekerja sama dengan merilis buku karya penulis China, Zhou Tianyong, yang berjudul 'Mimpi dan Jalan Tiongkok Menuju Kejayaan'.
![]() |
Penandatanganan ini dilakukan di stan Penerbit Social Science Academic Press pada hari kedua penyelenggaraan Beijing International Book Fair 2019, 22 Agustus 2019. Di hari kedua BIBF, juga digelar sesi happy hour di Hall E1 L11, China International Exhibition Center.
Acara yang dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Beijing, Yaya Sutarya. Sesi happy hour menjadi sebuah tradisi unik di sela-sela kesibukan BIBF 2019 karena menyuguhkan kudapan Indonesia seperti nagasari, kue dadar gulung, serta hidangan produk Indonesia yang dipasarkan di China.
(tia/wes)