6 Fakta Film Midsommar yang Belum Pasti Tayang di Indonesia

6 Fakta Film Midsommar yang Belum Pasti Tayang di Indonesia

Virgina Maulita Putri - detikHot
Kamis, 15 Agu 2019 16:24 WIB
6 Fakta Film Midsommar yang Belum Pasti Tayang di Indonesia Foto: IMDb
Jakarta - Penggemar film horror di Indonesia sepertinya masih harus bersabar menunggu kehadiran film Midsommar di bioskop Tanah Air. Pasalnya, saat ini beredar rumor di media sosial yang menyebut film tersebut akan gagal tayang di Indonesia karena tidak lulus sensor.

Feat Pictures selaku distributor Midsommar di Indonesia sendiri sebelumnya telah mengumumkan bahwa film garapan sutradara Ari Aster tersebut akan tayang pada bulan Agustus 2019, walau tangga pastinya memang belum diumumkan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari menunggu kepastian jadwal tayang Midsommar di Indonesia, simak dulu fakta-fakta seputar film ini yang dirangkum detikHot dari berbagai sumber.

1. Plot dan Sinopsis

Midsommar menceritakan kisah seorang wanita bernama Dani Ardor (Florence Pugh) yang mengalami trauma karena sebuah insiden di masa lalu. Pacar Dani, Christian (Jack Reynor), tiba-tiba mendapat undangan untuk mengikuti festival midsummer di Swedia bersama teman-temannya.

Festival ini rupanya hanya diadakan setiap 90 tahun sekali. Christian pun dengan terpaksa mengajak Dani, dan ia setuju untuk ikut. Festival yang awalnya dimulai dengan sangat indah dengan cepat berubah menjadi perjalanan yang aneh dan penuh teror di tengah-tengah kultus.

2. Aktor dan Karakter

Florence Pugh dan Jack Reynor memerankan karakter Dani Ardor dan Christian Hughes. Selain itu, Midsommar juga diramaikan oleh beberapa aktor pendukung termasuk William Jackson Harper yang memerankan Josh, Vilhelm Blomgren yang memerankan Pelle dan Will Poulter yang memerankan Mark.

3. Film Horror Pertama Ari Aster

Nama sutradara Ari Aster memang melejit setelah menyutradarai film horror Hereditary yang rilis pada tahun 2018. Tapi, saat itu Aster mengatakan bahwa Hereditary bukanlah film horror karena dimaksudkan sebagai drama keluarga. Sehingga, Midsommar merupakan film horror pertama yang digarap Aster.



4. Bergenre Folk Horror

Midsommar memiliki genre folk horror karena fokusnya terhadap paganisme yang banyak ditemukan di Skandinavia. Genre ini pertama kali dipopulerkan oleh film The Wicker Man yang rilis pada tahun 1973.

Ari Aster mengatakan visual di film Midsommar terinspirasi dari beberapa film seperti Black Narcissus (1974), Hard to Be a God (2013), Macbeth (1971) dan Tess (1979).

5. Terpaksa Dipotong karena Rating

Ternyata konten di dalam film Midsommar tidak hanya bermasalah di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat. Awalnya Midsommar mendapatkan rating NC-17 dari MPAA.

Tapi, sutradara Ari Aster berupaya keras agar filmnya tidak mendapat rating tersebut dan 30 menit terpaksa dipotong dari film tersebut. Akhirnya Midsommar mendapat rating R dari MPAA dan tayang di bioskop dengan durasi 147 menit. Aster sudah berencana untuk merilis versi director's cut untuk versi DVD dan Blu-ray.

6. Respon Positif

Midsommar telah rilis secara global di beberapa negara. Di AS, film ini telah tayang mulai tanggal 3 Juli 2019.

Begitu rilis, film ini mendapat ulasan yang positif dari kritikus. Hal ini dapat dilihat dari skor 83% di Rotten Tomatoes dan mendapat sertfikasi Fresh.

Tidak hanya sukses secara kritikal, dari segi komersial film garapan rumah produksi A24 ini juga cukup sukses. Dari biaya produksi USD 9 juta, Midsommar berhasil mendulang pendapatan sebesar USD 34,4 juta.


(vmp/lus)

Hide Ads