Main-main di Festival Seni Rupa Anak Indonesia

Main-main di Festival Seni Rupa Anak Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 23 Jul 2019 13:10 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Kalau kamu berada di kawasan Galeri Nasional Indonesia (GNI), singgahlah ke salah satu pusat seni budaya Ibu Kota. Di GNI ada Festival Seni Rupa Anak Indonesia yang baru saja dibuka pada Selasa (23/7/2019) pagi tadi.

Ada ratusan karya yang dihadirkan khusus untuk momen Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 April. Karya-karyanya dipajang di Gedung B,C,D, dan ruang tambahan lainnya di area GNI.

Di Gedung B ada karya dari undangan terbuka yang terjaring 376 karya seni dan memajang 74 karya pilihan. Di bagian lainnya, ada 34 karya seni rupa dari lembaga dan komunitas yang diundang khusus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu ada ruang interaktif untuk workshop hingga pemutaran film. Ada lukisan, multimedia, craft hingga aneka permainan yang mengajak anak-anak menggunakan daun, permainan tradisional Jepang sampai boardgames asal Jerman.

Main-main di Festival Seni Rupa Anak IndonesiaFoto: Tia Agnes/ detikHOT




Uniknya dalam Festival Seni Rupa Anak Indonesia ada 74 karya hasil aplikasi terbuka dan kompetisi lomba lukis. Anak-anak Indonesia tak lagi menggambar pemandangan dua gunung, sawah, pohon kelapa serta matahari.

Para peserta pameran lebih mengeksplorasi hal lainnya. Hal tersebut yang diapresiasi oleh tim kurator.

"Kalau kita lihat hasil kerja pameran, ini adalah gelombang ketiga seni rupa anak. Generasi sampai tahun 1980an selalu menggambar gunung, matahari, sawah, gunung dan saya menelusuri dari mana pengaruhnya? Ternyata itu dari MOOI Indie yang sebagian besar dipelopori pelukis asing yang tinggal di Nusantara," jelas salah seorang kurator pameran, Asikin Hasan.

Main-main di Festival Seni Rupa Anak IndonesiaFoto: Tia Agnes/ detikHOT


Dari situ, pengaruh penggambaran pemandangan sederhana itu merajalela. Di gelombang kedua seni rupa anak, ada banyak sanggar-sanggar yang bermunculan.

"Kita amati sih apa yang terbaik buat anak-anak. Kita menyerahkan ke mereka. Nah di open call ini bukan kompetisi, tapi melihat kecendrungan baru di seni rupa anak Indonesia. Kalau sekarang tak ada lagi gejala sawah, dua gunung, pohon kelapa, dan matahari. Sekarang lebih beragam," lanjutnya.



Memang benar yang dikatakan oleh Asikin Hasan. Di karya-karya yang dipajang hingga 23 Agustus 2019 itu lebih ragam, tak lagi sederhana, penuh makna, dan berbagai interpretasi ulang yang digoreskan anak-anak.

Main-main di Festival Seni Rupa Anak IndonesiaFoto: Tia Agnes/ detikHOT


Seperti di lukisan 'Hilang!!!' karya Neptaliana Tjandra, ia tak hanya menggambarkan pepohonan dan sawah tapi ada dua lapisan. Di lukisan 'Harapan Sang Anak' karya Kayla Rayzel Hidayat ada gagasan mimpi yang diungkapkannya.

Karya unik lainnya adalah meja belajar yang menjadi media goresan bagi Rafi Rahmadani asal Cilacap, Jawa Tengah. Di atas meja sekolahnya ia berkreasi menggambar dan jadilah karya 'Gabut'.

Festival Seni Rupa Anak Indonesia berlangsung selama sebulan dari 23 Juli sampai 23 Agustus 2019.





(tia/doc)

Hide Ads