Gelaran 'Untukmu Indonesiaku' menampilkan 7 tarian berbalut musik dan koreografi. Ada tarian balet klasik, kontemporer hingga tradisional, di antaranya adalah tarian Malin Kundang asal Sumatera Barat dan tari Kalimantan khas suku Dayak.
"Di tahun ini kami lebih mau mengedepankan sentuhan Indonesia dengan tarian daerah khas Indonesia. Tarian itu nggak cuma balet, tapi ada juga klasik, kontemporer sampai ke jazz," ujar Direktur Artistik sekaligus pendiri IDCO, Claresta Alim saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Selasa (9/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdiri sejak 2016 lalu, IDCO sukses mementaskan pagelaran tari 'We Dance'. Setahun berikutnya, IDCO menggelar 'Danceventure' dan 'Its..... Showtime' merupakan pertunjukan terbarunya pada 2018 lalu.
Setiap tahunnya di bulan September sebagai tradisi IDCO, mereka menyelenggarakan pementasan untuk unjuk gigi pada publik. "Sesuai visi kita, IDCO mau membawa nama Indonesia lebih besar lagi di dunia balet," katanya.
Nantinya tak hanya tarian balet klasik saja yang dihadirkan tapi juga kontemporer. "Ada sekitar 7 sampai 10 tarian. Dari cerita soal 'Malin Kundang', tarian suku Dayak khas Kalimantan, tari kontemporer yang dimix dengan daerah. Ada baletnya juga yang digabungkan ke kontemporer," tambah Ballet Mistress, Jonatha Pranadjaja.
(tia/dal)