Lewat ajang Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) Kudus 2019 yang berlangsung sepanjang akhir pekan, kumpulnya para penyair menjadi salah satu cara untuk regenerasi.
"Dengan adanya PPN ini kami ingin menumbuhkan puisi dan banyak penulis baru yang lahir," ujar Ketua Tim Kurator PPN XI untuk Indonesia, Ahmadun Yosi Herfanda ketika diwawancarai di Hotel Griphta, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (29/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ, karya-karya yang lahir akan semakin dibaca masyarakat dan banyak muncul para apresiator. Menurutnya, sastra nusantara bisa berkembang baik dan membangun peradaban.
"Mempererat persaudaraan dan persahabatan dan bisa membangun kehidupan yang damai. Saling menghormati agar konflik kemanusiaan tadi berkurang dan perbedaan diminimalisir seperti dalam tema," tuturnya.
Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang turut hadir menjadi tamu kehormatan di PPN menuturkan ajang temu di PPN tak hanya regenerasi tapi juga mempopulerkan puisi di kalangan anak muda.
"Puisi-puisi sudah diajarkan di sekolah-sekolah dan Pertemuan Penyair Nusantara bisa menghadirkan penulis dan penyair baru ke," tukasnya ketika ditemui di sela-sela 'Panggung Penyair Asia Tenggara' di Menara Kudus.
Tonton video 'Penampilan Gus Mus-Sutardji Meriahkan Pertemuan Penyair Nusantara di Kudus':
(kmb/kmb)