Ada 46 penyair dari Jawa Tengah, 32 penyair nasional, 6 penyair dari Malaysia, 7 penyair dari Singapura, 6 penyair dari Thailand dan 4 penyair dari Brunei Darussalam. Mengusung tema 'Puisi untuk Persaudaraan dan Kemanusiaan', temu penyair yang berdiri sejak 2007 pemilihan kota Kudus punya alasan tersendiri.
"Dua tahun lalu pertemuan diselenggarakan di Banten, lalu diputuskan tuan rumah berikutnya akan diadakan di Kudus," ujar Ketua Tim Kurator PPN ke-11 untuk Indonesia, Ahmadun Yosi Herfanda saat ditemui di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (29/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pemilihan tempat itu berdasarkan giliran karena minat atau permintaan provinsi yang ingin menyelenggarakan PPN di kotanya," lanjutnya.
Ratusan penyair Indonesia yang berkumpul kali ini, diakui Ahmadun, terlebih dahulu mengirimkan karya. Kemudian karya puisi tersebut dikurasi dan yang terpilih bisa hadir ke PPN ke-11.
"Penyair muda yang mengikuti PPN ke-11 bukan sembarangan karena kami harus seleksi dulu. Dari negara-negara lainnya juga dikurasi dulu, ada tim kuratornya," lanjut Ahmadun.
Selama 3 hari, para penyair berkumpul, berdiskusi, menggar workshop, dan meluncurkan buku antologi dengan judul 'Sesapa Mesra Selinting Cinta'.
Puncak acara di panggung penyair Asia Tenggara juga dimeriahkan oleh Sutardji Calzoum Bachri sebagai Presiden Penyair Indonesia, D Zamawi Imron (Madura), Fikar W Eda (Aceh), Emi Suy (Jakarta), Shamsudin Othman (Malaysia) hingga Faridah Taib (Singapura).
Tonton video 'Penampilan Gus Mus-Sutardji Meriahkan Pertemuan Penyair Nusantara di Kudus':
(tia/kmb)