Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, menjelaskan kegiatan FKY sejatinya tidak hanya membicarakan kesenian, tapi juga unsur yang lain termasuk kebudayaan. Oleh karenanya nomenklatur 'kesenian' di FKY tahun ini diubah menjadi 'kebudayaan'.
"Kita ingin lebih mengembangkan dan mengharapkan kebudayaan ini menjadi bagian yang lebih luas, karena (FKY) tidak hanya bicara tentang kesenian tapi juga dengan yang lain," kata Aris kepada wartawan di Kantor Dinas Kebudayaan DIY, Rabu (26/6/2019).
Adapun tema yang akan diangkat dalam FKY tahun ini yakni 'MULANIRA: ruang | ragam |interaksi'. Akan banyak kegiatan dan program yang akan ditampilkan di FKY 2019, baik kegiatan yang dipusatkan di Desa Panggungharjo maupun di tempat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pawai tersebut, sebanyak 33 kontingen akan dilepas dari Kepatihan dan di Alun-alun Pakualaman. Kedua rombongan nantinya akan bertemu di kawasan Titik Nol Km tepatnya di depan bekas gedung Sonobudoyo tempat para tamu undangan berada.
Selain itu juga akan ada pertunjukan teater di Pendopo Art Space pada 17 Juli 2019 dan pesta rakyat kampung Terban pada 13 Juli 2019. Sementara kegiatan lainnya seperti workshop, lokakarya, diskusi, panggung seni akan dipusatkan Desa Panggungharjo.
"Pertimbangan kami mengadakan FKY tahun ini di (Kampung Mataraman) Desa Panggungharjo karena di desa ini secara infrastruktur sudah mapan. Selain itu dari sisi area diperhitungkan juga mampu menampung pengunjung," ungkap Paksi.
(ush/nu2)