Menurut pengamat musik, Adib Hidayat, dan International Marketing Manager Warner Music Indonesia, Aquilla Aditya, selaku pihak label, konser tersebut bakal menjadi pertunjukan yang emosional.
Sebab album solo Mike Shinoda yang berjudul 'Post Traumatic' (2018) adalah album yang personal dan menumpahkan banyak emosi di dalamnya.
"Dia pernah bikin soundtrack-nya The Raid judulnya 'Suicide'. Kemudian setelah meninggalnya Chester Bennington dia merasa bersalah kenapa dia membuat cerita 'Suicide' itu sebagai pelarian. Itu dia curahkan dalam albumnya, makanya begitu emosional," ujar Adib Hidayat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi, Adib melihat rangkaian tur yang dijalani oleh Mike Shinoda sebagai proses penyembuhan diri.
"Jadi turnya bukan sekadar road show, tapi juga sebagai healing. Mike Shinoda bisa menjadi dirigen yang bagus biar bagaimana penonton yag mengalaminya jangan merasa sendirian," tutur Adib.
Pendapat serupa turut diungkapkan oleh Aquilla. Ia melihat bahwa alih-alih bercerita mengenai gelapnya depresi, album 'Post Traumatic' malah berkisah tentang bagaimana seseorang keluar dari masa-masa kelam.
"Album 'Post Traumatic' ini, biarpun lagunya sedih, bukan perjalanan tentang kesedihan, tapi ini jadi jalan keluar dari kegelapan, keluar dari depresi," sebut Aquilla.
"Jadi buat yang dengerin, yang ngalamin hal ini, nggak ngerasa sendirian. Buat yang nggak ngalamin, semoga lebih bersyukur," ungkapnya lagi.
Pada konsernya nanti, Mike Shinoda bakal membawa serta band asal Inggris, Don Broco. Selain menyambangi Indonesia, personel Linkin Park itu juga akan konser di Taiwan dan Filipina.
(srs/nu2)