Pertukaran Penyair Indonesia Timur-Inggris Jadi Jembatan Kebudayaan Dua Negara

Pertukaran Penyair Indonesia Timur-Inggris Jadi Jembatan Kebudayaan Dua Negara

Ibnu Munsir - detikHot
Rabu, 26 Jun 2019 18:45 WIB
Foto: MIWF/ Istimewa
Makassar - Makassar International Writers Festival (MIWF) 2019 resmi dibuka hari ini. Ada 68 penulis dan pembicara yang berpartisipasi meramaikan festival sastra dan buku bergengsi di Tanah Air tersebut.

Salah satu program menarik MIWF adalah pertukaran penyair Indonesia Timur dan Inggris.

Direktur MIWF, Lily Yulianti Farid berharap program pertukaran penyair ini bisa menjadi jembatan kebudayaan antara dua negara. Tiga penyair terpilih dari Indonesia Timur adalah Irma Agryanti (Lombok), Jamil Massa (Gorontalo), dan Mario F. Lawi (Kupang).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sedangkan tiga penyair dari Inggris adalah Roseanne Watt, Rufus Mufasa, dan William Letford. Mereka akan mengikuti serangkaian kegiatan di Makassar International Writers Festival di Makassar 26-29 Juni 2019 dan di Inggris 27-29 September 2019.

"Ini bisa menjadi awal dimana Indonesia Timur membuka diri untuk kerjasama internasional, jadi tidak perlu lewat Jakarta lagi. Kami ingin melihat apakah penyair yang terpilih ini bisa kita fasilitasi lebih jauh untuk mengeksplor dan menjelajahi lagi akar mereka melalui bahasa asli, bahasa Ibu mereka. Bagaimana itu bisa dituangkan dalam karya-karya puisi mereka," kata Lily pada Rabu (26/6/2019).

Kurator MIWF untuk Pertukaran Penyair Indonesia Timur-Inggris adalah Aan Mansyur, Shinta Febriany, dan Lily Yulianti Farid. Ketiga kurator ini juga memilih Emerging Writers-penulis-penulis muda dari Kawasan Timur Indonesia. Mereka adalah Fadli Refualu (Makassar), Safar Banggai (Banggai), Baiq Ilda Karwayu (Mataram), Nurul Fitroh (Makassar), dan Giovanni A. L. Arum (Kupang).

Tahun ini penyelenggara MIWF menerima 195 naskah, jumlah ini tidak termasuk yang melewati batas waktu yang ditetapkan. Dimana jumlah cukup banyak dan cukup beragam, persebaran daerahnya juga bukan hanya daerah-daerah kota besar di Indonesia Timur tapi juga kabupaten.

"Banyak anak muda tertarik menulis dan mempercayakan MIWF untuk membaca karyanya," tukasnya.

(tia/tia)

Hide Ads