Karya-karya yang diciptakan teamLab bukanlah seni lukis, patung, dan karya seni yang 'berdiam diri'. teamLab mengubah pakem seni rupa yang tak lagi sederhana namun mendekatkan seni kepada masyarakat. Hasilnya?
Beragam project seni yang sukses terselenggara di mancanegara sampai yang menjadi langganan kalau ingin melihat karya teamLab adalah di Singapura. Sebenarnya siapa sih teamLab yang saat ini tengah unjuk gigi di Jakarta?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tahun 2001, teamLab bertransformasi menjadi perusahaan yang bergerak di bidang seni digital. Pada dasarnya produk ciptaan teamLab adalah karya seni tapi dipadukan dengan beragam teknologi mulai dari sensorik hingga gerakan.
"Dengan mengembangkan teknologi dan projector kami bisa membuat seni visual. Kami bisa mengubah perspektif seniman dengan menggunakan hal tersebut," ujar CEO teamLab Kids, Akitae Matsumoto diwawancarai di sela-sela pameran, Selasa (18/6/2019).
![]() |
Di dalam tubuh teamLab ada 600 seniman yang tergabung. Bukan hanya pelaku seni yang memiliki latar seni rupa tapi juga orang-orang di bidang IT, ekonomi, hingga pendidikan. Khusus untuk project 'teamLab Future Park', Akitae Matsumoto yang menjadi pemimpin.
"Siapa saja bisa jadi leader, tergantung projectnya. Saya jadi leader di 'Future Park' karena berpengalaman dengan anak-anak. Di dalam teamLab kami nggak punya seniman, kita ada orang matematika, televisi, animasi, jadi teamLab bukan sebagai satu seniman," ujar Akitae Matsumoto.
Tonton juga: Bermain di Taman Digital Kelas Dunia "teamLab Future Park Jakarta"
Dia menuturkan 20 tahun yang lalu, di negaranya tak pernah terpikirkan untuk membuat seni digital seperti hal tersebut. Dari seni digital pula, pihak teamLab terpikirkan untuk membuat beragam karya-karya interaktif.
"Karena teknologi, kami jadi berpikir untuk membuat karya yang interaktif. 20 tahun yang lalu nggak bisa bikin kayak gini, karena kan tidak ada teknologinya," lanjutnya.
![]() |
Bahkan ia menegaskan karya seni digital interaktif tak hanya berguna bagi anak-anak saja namun semua kalangan umur. Masyarakat di setiap negara manapun, lanjutnya, bisa bermain-main dengan seni digital yang diusung teamLab. "Karena kunci konsep karya-karya kami adalah kreativitas dan bermain. Dua hal itu saja dan ini buat semua kalangan," tukas Akitae.
teamLab hadir di berbagai pameran di seluruh dunia. Seperti 'teamLab Dance! Art Exhibition and Learn and Play! teamLab Future Park' (2014) yang dihadiri oleh lebih dari 470.000 pengunjung, Expo Milano 2015 Japan Pavilion, Milan. Serta tempat- tempat seperti Silicon Valley, London, Paris, Taiwan, New York, Cina, dan Singapura.
teamLab juga membuka musem permanen di gedung MORI 'DIGITAL ART MUSEUM: teamLab Borderless' di Odaiba, Tokyo pada tahun 2018. Saat ini 'teamLab Future Park' segera dibuka di Gandaria City Jakarta pada 20 Juni hingga 6 bulan mendatang yakni 20 Desember 2019.
(tia/doc)