5 Film Indonesia yang Tayang di Momen Lebaran 2019

Jakarta - Momen lebaran akan diramaikan dengan kehadiran film-film Indonesia di bioskop. Ada lima film yang dapat menjadi pilihan untuk disaksikan.

Dari kisah drama dan komedi, adapula horor juga drama action yang sayang untuk dilewatkan. Berikut lima film tersebut:

1. Single Part 2

Film ini menjadi sekuel dari film 'Single' pertama yang dirilis 2015 lalu. Raditya Dika kembali menjadi pemeran sekaligus penulis skenario dan sutradara.

Ia berperan sebagai Ebi, jomblo akut yang berusaha menemukan wanita impiannya. Akan tetapi, ada pertanyaan yang menggelayuti Ebi. Benarkah memiliki pasangan mampu membawa kebahagiaan?


2. Si Doel The Movie 2

Dari film pertamanya 2018 lalu, 'Si Doel The Movie 2' kini bersiap tayang di bioskop. Doel kini terbelit dilema setelah mengetahui ia memiliki anak dari Sarah yang sempat meninggalkannya dan kini menetap di Belanda.

Sementara di Tanah Air, sudah ada Zaenab yang menggantikan peran Sarah selama ini. Kepada siapakah Doel menjatuhkan pilihan?


3. Hit n Run

Drama-action garapan Ody C Harahap ini membawa kisah seorang polisi yang berusaha membekuk kartel narkoba terbesar di ibu kota. Film ini menampilkan aksi Joe Taslim dan Yayan Ruhian dalam film tersebut.

4. Ghost Writer

Ghost Writer membawa cerita bergenre horor komedi yang dibintangi Ge Pamungkas. Digarap oleh Bene Dion Rajagukguk, 'Ghost Writer' bercerita tentang sebuah buku harian yang menyimpan rahasia. Pemilik buku harian itu adalah sesosok arwah penasaran bernama Galih. Diary itu ditemukan oleh seorang penulis bernama Naya.

Naya pun bekerja sama dengan Galih untuk membuat novel berdasarkan curahan isi diary tersebut. Film ini menjadi film Tatjana Saphira selain 'Hit n Run' yang tayang juga di momen lebaran 2019.

5. Kuntilanak 2

Rizal Mantovani menggarap horor terbaru 'Kuntilanak 2'. Kisah film ini menceritakan sekelompok anak muda yang berkunjung ke rumah salah satu teman mereka. Tanpa terduga, mereka menemukan kejanggalan di rumah tersebut. Kejanggalan yang mereka rasakan berujung teror yang mengancam jiwa. (doc/wes)