Alvin Faiz menceritakan pandangan politik sang ayah. Semasa hidupnya, Arifin Ilham selalu menekan untuk jangan fanatik yang terlalu berlebihan pada satu pilihan.
"Sebenarnya kalau pandangan politik abi ini sebenarnya lebih menekankan fanatisme yang berlebihan itu nggak baik. Jadi Abi itu kalau dibilang, memang ada pilihan kan kemarin? Tapi Abi tidak terlalu fanatik, tidak terlalu condong ini terus yang dibela, nggak. Benar, benar, salah, salah karena memang Abi itu selalu mengajarkan dua sosok ini (Jokowi dan Prabowo) mereka semua orang baik," cerita Alvin Faiz kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paslon satu dan paslon dua menurut Arifin Ilham kala itu punya visi dan misi yang sama, yakni ingin kemakmuran untuk Indonesia. Kepada anak-anak dan keluarganya, Arifin Ilham tak pernah mendoktrin soal menentukan pilihan.
![]() |
"Semua visi misinya sama entah paslon satu, paslon dua, untuk kemakmuran Indonesia. Jadi Abi selalu mengajarkan nilai-nilai itu, bahkan Abi selalu tidak pernah mendoktrin kami sebagai keluarga kamu harus pilih ini nak, nggak, nggak pernah. Jadi Abi lebih menyerahkan semua ke kita, dan Abi mengedepankan nilai persatuan," ungkapnya.
Satu nasihat yang Alvin ingat saat sang ayah terbaring di rumah sakit. Dalam kondisi suara yang nyaris hilang, di depan anak-anak dan istrinya Arifin Ilham mengingatkan soal apa yang akan keluar dari mulut itulah yang mencerminkan sikap orang tersebut. Jangan sampai ada cacian jika kita berbeda pendapat.
"Sekarang banyak maaf, maaf orang salatnya rajin, ibadahnya rajin, tapi mulutnya tidak bisa dijaga. Maaf maaf, ini Abi bilang gini, 'Sekarang banyak banget beda pendapat ngomong cebong lah bahasa kamparet lah, haram itu'. Itu ingat banget suara Abi udah mau habis tapi nasihatin Alvin kayak gitu, itu tidak boleh," ingatnya.
"Dan pesan Abi juga, itu Abi posting kok di Instagram soal ini. Siapa pun yang terpilih kita harus hormati. Jika ada kesalahan, semua jalankan lewat hukum-hukum yang ada," ucap Alvin mengingat pesan sang ayah soal politik. (pus/tia)