Jika dulu pementasannya digelar selama tujuh jam, kini gelaran tersebut disebut akan dipadatkan menjadi tiga jam. Gelaran ini juga dikemas agar lebih milenial supaya menarik perhatian banyak pihak.
"Secara volume tidak dikerjakan 7 jam, tapi substansi cerita sama. Sehingga penonton tidak akan kehilangan jalan cerita, dramatisasi teksnya, dan gagasan Rendra dalam panembahan Reso," ujar Hanindawan melalui rilisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karya ini dipentaskan untuk memperingati 1 dekade meninggalnya sang maestro. Panembahan Reso dianggap mampu mengangkat subsesi kehidupan masyarakat zaman dulu dan sekarang.
"Saya kira yang paling kontekstual. Relevansinya kuat dengan keadaaan pada masa itu, situasi social politik ekonomi hukum pada tahun-tahun itu, lebih kurang dekat lah," lanjutnya.
Teater Panembahan Reso yang dimotori oleh Borobudur Writers and Cultural Festival society, Genpi.co, dan Ken Zuraida project
menampilkan sejumlah artis ternama mulai dari Sruti Respati, Dhimas Danang hingga pedangdut kondang Ucie Sucita.
Mereka yang akan terlibat dalam pementasan Panembahan Reso ini adalah gabungan produser dan seniman teater dari Solo, Yogyakarta, dan Jakarta. Dijajaran produser adalah Auri Jaya, Seno Joko Suyono, dan Imran Hasibuan. Serta pimpinan produksi Yessy Apriati.
Baca juga: Yuk, Mengenang Rendra! |