Film terbaru Garin Nugroho, 'Kucumbu Tubuh Indahku' menjadi sorotan. Muncul petisi untuk menolak film ini tayang di bioskop karena dianggap LGBT.
Petisi tersebut muncul dua hari lalu di change.org. Menanggapi hadirnya petisi tersebut, Garin Nugroho buka suara.
Ia memberikan pernyataan sebagai berikut:
"Petisi untuk tidak menonton film "Kucumbu Tubuh Indahku" lewat ajakan medsos, tanpa proses dan ruang dialog, bahkan tanpa menonton telah diviralkan di media sosial. Penghakiman massal lewat media sosial berkali terjadi pada karya seni dan pikiran atas keadilan. Gejala ini menunjukkan media sosial telah menjadi medium penghakiman massal tanpa proses keadilan, melahirkan anarkisme massal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat keprihatinan ini, saya ingin menyatakan keprihatinan terbesar atas gejala menjamurnya penghakiman massal tanpa proses dialog dan penegakan hukum berkeadilan. Bagi saya, kehendak atas keadilan dan kehendak untuk hidup bersama dalam keberagaman tanpa diskriminasi dan kekerasan tidak akan pernah mati dan dibungkam oleh apapun, baik senjata hingga anarkisme massal tanpa proses berkeadilan."
Kini petisi penolakan film ini sudah ditandatangani oleh 750 akun lebih. Mereka berharap bisa sampai angka seribu tandatangan.