Seorang pengguna bernama Rakhmi Mashita membuat petisi untuk menolak penayangan dan penyebarluasan film yang dianggap LGBT itu. Selama dua hari petisi itu, sudah ditandatangani oleh 786 akun.
"Sebuah film selain dibuat untuk menceritakan true story, seharusnya sebuah film bisa membawa efek positif bagi penontonnya, seperti menjadi inspirasi positif, kreatif dan menambah wawasan yang bernilai positif juga. Jika film seperti ini diijinkan tayang dan disebarluaskan, kita mesti khawatir, bahwa generasi muda yang mengalami kesulitan menemukan jati diri akan mencontoh perilaku dalam film ini," tulisnya dalam petisi tersebut.
Garin Nugroho dikenal sebagai sutradara yang kerap menghadirkan tema-tema variatif tentang Indonesia. Kali ini, ia kembali menghadirkan film yang mengangkat seni dan tradisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juno Kecil terpaksa harus hidup sendiri sejak ditinggal pergi oleh ayahnya. Di tengah kesendiriannya, Juno bergabung dengan sanggar tari Lengger. Sejak itu, Juno harus hidup berpindah- pindah tempat.
Seiring perjalanannya menjadi dewasa, Juno mendapat perhatian dan kasih sayang dari beberapa orang terdekat di sekelilingnya. Ada guru tari, bibi penjual ayam, paman penjahit, seorang petinju, dan seorang Warok. Semua pengalaman yang dilaluinya membuat Juno memiliki sebuah perjalanan hidup yang membawanya kepada pemahaman akan keindahan hidup.
'Kucumbu Tubuh Indahku' tayang di bioskop Indonesia mulai 18 April 2019.
Tonton juga video saat Instagram Pangeran Brunei Dihujani Pelangi: