Awalnya, film yang digarap oleh Sutradara Charles Gozali itu membuat film pendek sepanjang tujuh menit. Kemudian meramunya lagi untuk dijadikan teaser berdurasi hampir dua menit.
"Saya bilang kalau mau serius ya budget-nya serius, ya sudah kerjakan. Ini dikerjakan dengan sangat mahal. Ya saya sih bilang kalau bisa masuk di filmnya, sayang kita ngerjainnya berdarah-darah," ujar Charles Gozali saat ditemui di peluncuran teaser 'Satria Dewa: Gatotkaca', di Djakarta Teater, Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk syuting filmnya, Charles Gozali mengatakan baru akan dimulai pada pertengahan tahun sekitar bulan Juli. Karena untuk skenarionya masih akan digodok lagi mengingat ini adalah jangka panjang yang akan mereka buat nantinya sekitar delapan seri film.
Yang pertama adalah 'Satria Dewa: Gatot Kaca' pada 2020, 'Satria Dewa Arjuna' pada 2021, 'Satria Dewa Yudhistira' pada 2022, lalu Baratha Yuda pada 2023, 'Bima' pada 2024, 'Nakula Sadewa' pada 2025, 'Srikandi' pada 2026, dan 'Big Battle of Kurukshetra' pada 2027.
"Filmnya masih skenario dan masih digodok lagi, karena sangkutannya cukup panjang. Karena kalau nanti ditanya ke belakangnya bagaimana, para penggagas ini nanti akan menggawangi kedelapan film," tutur Charles.
Namun dengan catatan, setiap film yang akan dibuat sutradaranya harus terus berganti. Mengingat setiap tokoh yang ada memiliki karakternya masing-masing.
"Karena kalau nggak karakternya Gatotkaca dengan Bima dengan Yudistira dengan Nakula Sadewa kan nggak sama, ada Arjuna yang mungkin lebih playboy, Yudistira yang pemikir, jadi harus cari director yang berbeda sehingga napas karakternya masing-masing punya keunikan tersendiri," pungkasnya.
Film tersebut dibuat dengan kolaborasi antara Satria Dewa Studio, Caravan Studio dan Magma Entertainment.