Jumpa Pembaca, Lala Bohang Ajak Menyelami 'The Book of Imaginary Beliefs'

Jumpa Pembaca, Lala Bohang Ajak Menyelami 'The Book of Imaginary Beliefs'

Tia Agnes - detikHot
Senin, 11 Feb 2019 18:00 WIB
Jumpa Pembaca, Lala Bohang Ajak Menyelami 'The Book of Imaginary Beliefs' Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - 'The Book of Imaginary Beliefs' seperti sebuah karya berjalan dari karya Lala Bohang. Buku terbaru dari penulis kelahiran Makassar memajang tiga hal yang disebutnya sebagai 'The Architecture of Page'.

Di dalamnya ada teks yang menceritakan berbagai narasi, ilustrasi-ilustrasi untuk menemani teks, serta permainan desain yang unik. Akhir pekan lalu, Lala Bohang mengajak 15 pembaca beruntung untuk membaca duluan 'The Book of Imaginary Beliefs'.

Belasan pembaca tersebut diajak untuk menyelami proses dan pesan di balik 'The Book of Imaginary Beliefs'. Kata 'imaginary beliefs' yang membawanya ke dalam perjalanan buku bungsu ketimbang sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Ada tiga bahasa di dalam buku ini, bahasa teks, gambar, dan desain itu sendiri. Untuk desain ini menjadi interpretasi dari desainer. Dia melihat gambar satu per satu, dan membuat halaman ada yang berjarak, kosong, dan desain berbeda," ujarnya ketika diwawancarai detikHOT.

Sebelumnya Lala menerbitkan 'The Book of Forbidden Feelings' (2016) dan 'The Book of Invisible Questions' (2017). Dari situ banyak penggemar karyanya yang menyukai buku-buku tersebut.

Jumpa Pembaca, Lala Bohang Ajak Menyelami 'The Book of Imaginary Beliefs'Jumpa Pembaca, Lala Bohang Ajak Menyelami 'The Book of Imaginary Beliefs' Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Saat jumpa pembaca, Lala mengajak untuk menyelami kepercayaan yang diyakini namun sudah dipatahkan atau sebaliknya. Misalnya, tentang kepercayaan cinta berada di atas segalanya, soal kakak yang selalu mengalah terhadap adiknya, maupun kepercayaan minum susu sejak kecil yang katanya baik untuk kesehatan.



Editor Gramedia Pustaka Utama Siska Yuanita menuturkan buku-buku yang ditulis Lala seperti sebuah perjalanan yang terus bertumbuh.

"Rasanya benar kalau ada pembaca pertama yang bilang kalau karyanya lebih dewasa, memang saya merasa karya ini matang sekali. Saya merasa seperti bertumbuh bersama dengan tiga buku Lala ini," ujar Siska.

Dia pun menambahkan, "Di buku ketiga ada pelajaran yang diambil dan jelas sekali perbedaannya. Lebih dewasa."

Buku terbaru Lala Bohang bakal ada di toko buku mulai 18 Februari mendatang. Seminggu berikutnya 200 cetakan terbatas edisi box set bakal diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.


(tia/nkn)

Hide Ads