.webp)
"Bukunya mulai ada di toko buku nanti 18 Februari mendatang. Seminggu berikutnya ada versi box set terbatas ada 200," ujar editor Gramedia Pustaka Utama (GPU) Siska Yuanita saat diwawancarai detikHOT di Menara Kompas, akhir pekan lalu.
Edisi spesial box set, menurut Siska, menjadi buku pelengkap sebagai hadiah bagi orang tercinta. Di dalam box set tak hanya ada tiga buku Lala Bohang saja, namun ada satu buku yang khusus terbit bersamaan edisi box set.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'The Book of Imaginary Beliefs' merupakan buku berisi tulisan dan ilustrasi seperti dua buku sebelumnya. Namun di tema kali ini, bukunya mengisahkan hal-hal yang menjadi kepercayaan seseorang.
Lala Bohang menceritakan beragam fragmen atau potongan di dalamnya merupakan kisah yang ditulis sepanjang 7 bulan belakangan.
"Saat di 'The Book of Forbidden Feelings' itu saya kayak mau mengontrol dan mengendalikan sesuatu. Makanya terkesan kayak kecewa dan ragu tapi di titik ini saya bisa kendalikan belief saya, perasaan saya. Seperti apa yang terjadi ya sudah," tutur Lala Bohang.
Jika di dua buku sebelumnya yang fiercy namun kuat. "Tapi ini lebih strong tapi kita harus melewati sesuatu yang lebih baik. Jadi ini seperti ada fasenya dan bertumbuh," tambahnya.
Lala Bohang dikenal sebagai ilustrator sekaligus muralis yang kini tinggal di Jakarta. Lulusan Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung sejak 2016 lalu menerbitkan buku.
Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, ia sukses menelurkan tiga buku yakni 'The Book of Forbidden Feelings' (2016), 'The Book of Invisible Questions' (2017), dan 'The Book of Questions' (2018). (tia/nkn)
