Meski harga Rp 2 miliar tak sebanding dengan pelelangan lukisan 'Perburuan Banteng' yang tertinggi dengan angka Rp 150 miliar, namun angka tersebut dinilai sebagai harga yang bagus.
"Potret Alexander Pushkin benar-benar berbeda dari lukisan 'Perburuan Banteng' yang besar, sebabnya prediksi kami masuk akal dengan angka sekitar Rp 958 juta sampai Rp 1,3 miliar. Tapi harga ketok palu ditambah pajak menjadi Rp 2 miliar," ujar perwakilan balai lelang Delphine Kahl ketika diwawancarai detikHOT via surel, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut lukisan potret Alexander Pushkin benar-benar indah, segar, maupun spontan. Penampilan obyek di dalam lukisan juga sangat kuat.
"Menurut catatan kami setahun yang lalu, potret ini bahkan memiliki nilai lebih karena tidak ada banyak lukisan Raden Saleh di pasaran. Harga Rp 2 miliar adalah nilai yang bagus," tegas Dephine Kahl lagi.
Lukisan berjudul 'Presumed Potrait of Alexander Pushkin' menggambarkan sosok pengarang asal Rusia, Alexander Sergeyevich Pushkin. Dia dianggap sebagai penyair terbesar di masanya sekaligus pendiri sastra Rusia modern.
Menurut pihak balai lelang, angka 1841 yang tertera di bagian belakang kanvas lukisan adalah waktu saat Raden Saleh melukisnya. Tahun 1841 juga diketahui adalah 4 tahun setelah kematian dari Alexander Pushkin.
Dalam pernyataan rumah lelang Jack-Philippe Ruellan Prancis, di tahun 1841 Raden Saleh sudah memakai teknik melukis yang lebih dinamis. Gaya lukisannya pun lebih romantis.
Lukisannya menggambarkan pose Pushkin yang acuh tak acuh, bersandar di belakang kursi dengan rambut kusutnya. Ekspresi wajahnya pun tampak datar. Lukisannya dilelang pada 26 Januari 2019 lalu dan langsung mengumumkan hasil lelang lewat media sosial mereka.
Di rumah lelang yang sama, sebelumnya lukisan Raden Saleh 'La Chasse au Taureau Sauvage' atau 'Perburuan Banteng', laku terjual Rp 150 miliar. Lukisannya terjual pada 27 Januari 2018 lalu.
(tia/ken)