Di karya seni instalasi 'Guernica in Sand' (2006-2018), Lee Mingwei akan menyelesaikan bagian lukisan yang belum selesai. Pengunjung diundang untuk berjalan di atas pasir.
Nantinya seniman dan audiens menjadi bagian dari proses penciptaan dan penghancuran yang berlangsung secara simultan. Aksi Lee Mingwei dimulai saat siang hari sampai matahari terbenam pada Sabtu (19/1), setelah pengunjung terakhir berjalan di atas pasir, Lee dan tiga penampil akan menyapu lukisan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serta membiarkannya dalam kondisi tersebut sampai akhir pameran. 'Guernica in Sand' adalah karya instalasi berskala besar yang terinspirasi dari lukisan Pablo Picasso 'Guernica'.
Lukisan Picasso tersebut menjadi simbol universal antiperang dan perdamaian. Di hari yang sama, dalam karya 'Our Labyrinth' pengunjung akan berjalan mengelilingi pameran.
Nantinya akan ada seorang penari yang perlahan-lahan menyapu gundukan beras dengan sebuah sapu. Serta menciptakan pola yang menjadi jejak visual dari gerakan mereka. Performans di karya Lee Mingwei bakal dimeriahkan oleh penari dari Jambi, Solo, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung.
Esok harinya pada Minggu (20/1), Museum MACAN menyediakan sesi minum teh bersama yang bakal mengenal lebih jauh proses kreatif di balik karya-karya Lee Mingwei. Sesi ini berbayar dibanderol Rp 150 ribu.