Salah satu yang jadi korbannya adalah Wali Care yang mengurus pemulangan jenazah almarhum Aa Jimmy dan keluarga, istri Ade 'Jigo', dan road manajer Jigo. Wali Care bahkan harus merogoh kocek total Rp 14,5 juta untuk lima dari enam jenazah di Rumah Sakit Dradjat Prawiranegara Serang.
"Saya tahu soal itu pada saat setelah almarhum keluarganya Aa Jimmy ya. Memang kita juga ada karena saya merasa istri saya ini adalah jenazah yang pertama dievakuasi, di situ om saya, Om Dodi yang urus memang ada biaya, tapi nggak usahlah kata dia nggak usah dipermasalahin nanti kasihan," kata Ade 'Jigo' kepada detikHOT yang semula tidak tahu kalau pengurusan jenazah korban tsunami tak boleh dipungut biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru setelah ramai Ade mengetahui adanya pungli. Itu lagi-lagi membuat Ade 'Jigo' merasa sedih dan miris.
"Buat saya sedih aja, miris, sampai ada oknum setega itu. Bahkan kita ini lagi berduka, mengalami musibah, padahal memang sudah tanggung jawab pemerintah, ke sininya memang saya baru tahu. Oh ternyata tanggung jawab pemerintah," ungkapnya.
Tonton video: Jejak Keganasan Tsunami dari Kacamata Ade Jigo
Akan tetapi, Ade 'Jigo' tak ingin mengklaim biaya yang sudah dikeluarkan. Ade berharap cukup sudah yang menjadi korban berhenti pada mereka.
"Walaupun saya mau klaim awalnya saya juga kena, tapi buat saya udahlah ini pelajaran juga buat mereka. Namun, cukuplah korban yang diperlakukan itu cukup dari kita aja, jangan ada korban lain, kasihan," harap Ade.
Kini Polda Banten, sudah menangkap tiga tersangka oknum yang diduga melakukan pungli. Wali Care juga sudah dimintai bukti pembayaran yang dilakukan di Rumah Sakit Dradjat Prawiranegara Serang.
(pus/ken)