Selama ini lukisan yang dicap sebagai karya termahal di dunia ini diragukan oleh publik dan pecinta seni. Awalnya lukisan tersebut dianggap bukan karya asli Leonardo da Vinci melainkan muridnya, hasil restoran 'Salvator Mundi' pun dianggap terlalu berlebihan sampai pemberitaan kolektor yang membelinya dari Balai Lelang Christie London tahun lalu.
'Salvator Mundi' yang ada di koleksi Pushkin memiliki keterangan tanda 'CR' (Charles Rex). Bukti ini diabaikan sejarawan seni Ben Lewis yang juga menulis buku 'The Last Leonardo'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar koleksi Charles I dijual saat Perang Sipil. Di abad ke-19, ketika 'Salvator Mundi' dari Rusia dimiliki keluarga Mosolov, kemungkinan gambar tersebut diperoleh Pushkin di tahun 1924 dari seorang pengikut Leonardo yang meninggal pada 1549 silam.
Sedangkan lukisan 'Salvator Mundi' yang ada di Abu Dhabi jauh lebih bermasalah. Tak ada tanda 'CR' di bagian belakang panel kanvas.
Para ahli di Christie, dilansir dari The Art Newspaper, diketahui hanya tidak mengetahui adanya 'Salvator Mundi' di Rusia. Mereka hanya menghubungkan 'Salvator Mundi' dengan karya muridnya saja.
Lukisan 'Salvator Mundi' yang dimiliki Pangeran Arab Saudi, seharusnya dipamerkan di Museum Louvre Abu Dhabi pada 2 September lalu. Namun Departemen Budaya dan Pariwisata justru mengumumkan penundangannya. Bahkan sekarang kabarnya lukisan tersebut menghilang dan tak jelas kabarnya.
(tia/doc)